JawaPos.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi VII mempertanyakan status perundingan pemerintah dengan PT Freeport Indonesia mengenai divestasi 51 persen saham. Hal tersebut ditargetkan rampung April 2018 lalu, namun belum kunjung menemukan titik terang hingga kini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, kelanjutan perundingan tersebut bukan lagi berada di ranah Kementerian ESDM. Namun, proses negosiasi ini tengah diselesaikan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Inalum.
"Mengenai negosiasi dan akusisi participating interest (PI) Rio Tinto sebesar 40 persen sudah capai tahap final dilaksanakan oleh Inalum. Saya sendiri tidak ikuti proses negosiasi, karena oleh Kementerian BUMN," ujarnya di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (30/5).
Jonan menjelaskan, pihak Freeport Indonesia menyatakan secara tertulis bahwa participating interest Rio Tinto sebesar 40 persen di Freeport akan dikonversi menjadi saham 40 persen. Sedangkan, sisanya akan dibeli dari saham Freeport McMoran.
"Jadi mudah-mudahan Juni akuisisi selesai dan penuhi itu syarat perpanjangan. Sisanya, 5 persen dari Freeport McMoran dan pemerintah sudah miliki saham Freeport sehingga kita akan miliki 51 persen," tandasnya.
Jonan mengaku, saat ini proses perundingan Freeport dan pemerintah hanya tinggal menunggu hasil divestasi. Pasalnya, tiga poin sudah disepakati seperti pembayaran total royalti lebih besar, pembangunan smelter, perubahan status IUPK menjadi KK.
"Sisanya tinggal akusisi 51 persen. Kalau sudah selesai tinggal akuisisi Inalum itu atas participating interest Rio Tinto di Freeport dan sisanya pembelian saham Freeport McMoran 5,6 persen atau 5,7 persen, kalau sudah ya sudah 51 persen, karena kita punya 9 persen," tandasnya.
(mys/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/05/30/216553/divestasi-saham-freeport-ditargetkan-rampung-juni-2018
0 Response to "Divestasi Saham Freeport Ditargetkan Rampung Juni 2018"
Posting Komentar