Rencana tersebut membuat kurang lebih 2.000 SPBU di Jawa harus menyediakan tangki untuk memasok premium. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto menuturkan dari 3.500 SPBU di Jawa hanya ada sebanyak 1.500 SPBU saja yang masih menjual premium.
“Perlu waktu bagi 2.000 SPBU untuk mengganti nozzle (tangki) dari Pertalite kembali ke Premium,” tuturnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/5).
Dia bilang setelah revisi Perpres 191/2014 terbit maka 2.000 SPBU secara bertahap harus segera mengosongkan pasokan Pertalitenya di tangki untuk diganti menjadi premium. “Pertalitenya dihabisin dulu, terus dikuras dulu,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Hilir Migas Fanshurullah Asa mengatakan berdasarkan data BPH Migas saat ini penyaluran bbm jenis premium di wilayah Jamali ada 5,1 juta kiloliter sementara non Jamali 7,5 juta kiloliter. Artinya setelah perpres direvisi dan turunan peraturan menteri terbit, minimal kuota premium adalah sebesar 7,5 juta ditambah 5,1 juta kiloliter.
“Kami dari komite [BPH Migas] akan panggil pertamina lagi dan akan diskusi semuanya dan bahas di internal komite minimal 12,5 juta kiloliter kalau mau aman di atas itu,” tuturnya.
(uji/JPC)
0 Response to "Asyik! 2.000 SPBU di Jawa Harus Siapkan Tangki Buat Premium"
Posting Komentar