Kemenag Bojonegoro: Hilal Belum Tampak

Rukyatul hilal tersebut dilaksanakan di bukit Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro. Hasilnya, kegiatan yang dilakukan jelang matahari tenggelam itu belum menemukan hasil.

"Berdasarkan hisab posisi hilal tidak tampak, bahkan posisi hilal berada di minus 23 pukul 17.27," kata tim teknis BHR Bojonegoro, Moch Tuhri, usai rukyatul hilal, Selasa (15/5) petang.

Dan hasil pemantauan ini, lanjut dia, akan diserahkan kepada Kemenag Propinsi Jatim untuk dilanjutkan ke pemerintah pusat sebagai dasar putusan dalam sidang Isbat malam ini. "Kami hanya bisa serahkan hasil rukyat kali ini ke pemerintah sebagai pedoman memutuskan penentu awal bulan puasa," tuturnya.

Menurutnya, selain cara melihat hilal secara langsung, dirinya juga melakukan perhitungan dengan cara hisab. "Walaupun dengan cara hisab posisi hilal juga belum sesuai posisinya, atau masih berada diminus 1 derajat," terangnya

Tuhri memprediksikan, bulan puasa dimulai pada, Kamis (17/5) mendatang. Sebab, kata dia, posisi hilal belum terlihat. "Sehingga harus menyempurnakan bulan sya'ban menjadi 30 hari," katanya.

Semntara itu, Ketua Panitia Rukyatul Hilal Kemenag Bojonegoro, Abdulloh Hafidz menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

"Tadi posisi hilal tidak terlihat. Jadi besok belum mulai puasa. Untuk penentuan awal Ramadan, kita masih menunggu pengumuman dari Kemenag Pusat," tutup Hafidz.

(yud/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/05/15/212849/kemenag-bojonegoro-hilal-belum-tampak

Related Posts :

0 Response to "Kemenag Bojonegoro: Hilal Belum Tampak"

Posting Komentar