JawaPos.com - Jumlah korban tewas pada kecelakaan pesawat di Kuba bertambah menjadi 111 pada Senin, (21/5). Sementara itu, Meksiko menangguhkan operasi terhadap perusahaan Meksiko yang telah menyewakan Boeing 737 berusia 39 tahun kepada maskapai andalan Kuba.
Grettel Landrove, mahasiswa Kuba, 23 tahun, meninggal di sebuah rumah sakit Havana karena mengalami luka traumatik berat. Dua wanita Kuba lainnya masih dalam kondisi kritis karena luka bakar dan trauma lainnya, dengan risiko komplikasi.
Sebuah pesawat jatuh usai lepas landas dalam penerbangan domestik dari Havana ke kota timur Holguin di Kuba pada hari Jumat, (18/5), pekan lalu. Insiden ini juga menjadi salah satu bencana udara terburuk di Kuba.
Kecelakaan itu telah menewaskan 100 orang Kuba, 7 orang Meksiko, 2 orang Argentina dan 2 Sahrawi, daerah yang disengketakan di Sahara Barat yang dikenal sebagai Republik Demokrasi Arab Sahrawi.
Boeing 737 adalah pesawat yang digunakan pada saat itu, dibangun pada tahun 1979 dan disewakan ke kapal induk Kuba Cubana oleh sebuah perusahaan kecil bernama Damojh. Otoritas penerbangan sipil Meksiko mengatakan, pihaknya telah menangguhkan sementara operasi Damojh.
Sebelumnya, penerbangan sempat ditunda dua kali karena adanya tinjauan kepatuhan peraturan. Pernah juga pada 2010, operasi diberhentikan karena pesawat Damojh melakukan pendaratan darurat di resor pantai Meksiko Puerto Vallarta karena masalah dengan roda pendaratannya.
Mantan pilot Damojh, Marco Aurelio Hernandez pernah mengirim keluhan untuk diadakan lagi penyelidikan pada pesawat-pesawat yang dioperasikan pada 2013. "Perawatan kurang memadai pada pesawat-pesawatnya," kata Hernandez dalam kritiknya dilansir Reuters, Selasa, (22/5).
Pada kebanyakan kecelakaan pesawat, akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk melakukan penyelidikan. Namun peneliti Kuba sejauh ini telah memulihkan perekam suara kokpit dan masih mencari perekam data penerbangan.
Kuba akan memimpin penyelidikan, dengan bantuan penyelidik Meksiko dan AS. Kuba juga akan menerima bantuan teknis dari Boeing dan Pratt & Whitney, bagian dari kelompok industri AS yang berbasis di AS, yang memproduksi mesin pesawat yang jatuh.
(iml/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/05/22/214621/korban-tewas-pesawat-kuba-bertambah-jadi-111
0 Response to "Korban Tewas Pesawat Kuba Bertambah Jadi 111"
Posting Komentar