JawaPos.com -- Dari 4 juta jiwa penduduk Malang Raya, baru 1,9 juta warga yang terdaftar dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Malang. Artinya, masih ada sebanyak 2,1 juta warga Malang Raya masih belum mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Malang. Padahal, pihaknya sendiri menargetkan kepesertaan bisa mencapai 95 persen pada Desember 2018 mendatang. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, Hendry Wahjuni mengatakan, ada beberapa kendala yang dialami dalam rangka memenuhi target kepesertaan ini. Diantaranya masih banyak Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPUBU) yang belum mengikuti program ini. "Kami terus mendorong Badan Usaha untuk segera mengikutsertakan karyawannya dalam BPJS Kesehatan," tuturnya, Senin (28/5). Selain itu, lanjut dia, juga masih banyak peserta kategori mandiri yang sebenarnya mampu untuk menjadi peserta JKN, tetapi belum punya motivasi untuk masuk ke program JKN. "Bisa saja saat ini memang masih sehat, sehingga belum butuh. Padahal iuran BPJS kan cukup terjangkau," ungkap dia. Kendala selanjutnya yakni terkait belum optimalnya program Jamkesda, dimana masyarakat miskin tidak mampu yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Dia menerangkan, sebenarnya di Malang Raya, seluruh Pemda sudah membantu dengan menyiapkan anggaran dalam APBD untuk Jamkesda. "Tetapi memang belum semua warga miskin yang tercover. Untuk Kota Malang saja anggarannya tahun ini diperuntukkan bagi 34 ribu jiwa," lanjutnya. Sementara itu, Hendry mengatakan, untuk mencapai target tersebut, BPJS Kesehatan Cabang Malang telah melakukan berbagai upaya. Diantaranya menggandeng lembaga pendidikan untuk menjangkau kepesertaan dari kalangan mahasiswa. Bahkan BPJS juga telah bekerjasama dengan sejumlah pondok pesantren. "Kami juga bersinergi dengan lurah maupun kepala desa untuk mensosialisasikan pentingnya mengikuti program ini. Karena JKN ini program pemerintah yang wajib diikuti seluruh warga negara, kebetulan BPJS ditunjuk sebagai pengelolanya," imbuh wanita asal Madiun ini. Sebagai informasi, jumlah klaim di BPJS Kesehatan Cabang Malang, per bulannya mencapai Rp 140 Miliar. Dimana klaim terbanyak diperuntukkan untuk warga penderita katastropik. (fis)
(fis/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/05/28/216115/masih-21-juta-warga-malang-belum-tercover-bpjs
0 Response to "Masih 2,1 Juta Warga Malang Belum Tercover BPJS"
Posting Komentar