Singgahi Pulau Terpencil, Kapal Kemanusiaan Berbagi Indahnya Ramadan

JawaPos.com - Wilayah Indonesia Timur selalu ramai diceritakan tentang bentang lautan biru. Tidak hanya itu, terdapat juga deretan pulau-pulau eksotis, ribuan suku, dan budaya lokal yang tak terkira nilainya. Bukan rahasia lagi kekayaan Indonesia lainnya banyak tersembunyi di setiap deret pulau-pulau Timur Indonesia.

Di balik alam yang kaya dan indah tersebut terdapat ironi kehidupan dari sepanjang jagad tanah air. Kondisi masyarakat Indonesia di bagian timur belum sebaik warga yang berada di Pulau Jawa dan Sumatera.

Permasalah utama di bagian timur itu di antaranya kemiskinan, akses transportasi yang terbatas, dan banyak lainnya. Untuk transportasi, kalau tak ada kapal dan ombak sedang meninggi, maka tak ada logistik yang terangkut hingga ke pulau-pulau terpencil. Bahkan tak ada kendaraan umum yang mengangkut, serta harga-harga barang kebutuhan sehari-hari melonjak tak terjangkau. Belum lagi dengan dilema kekeringan menahun. Air bersih harus ditebus dengan lembaran rupiah yang nilainya tak sedikit.

Singgahi Pulau Terpencil, Kapal Kemanusiaan Berbagi Indahnya Ramadan
Tadarus alquran adalah salah satu amal ibadah penting yang banyak dikerjakan umat Muslim selama Ramadan. (Dery Ridwansyah/JawaPos.com)

Satu dari sekian luas deretan wilayah Timur Indonesia, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyimpan lembaran cerita yang lengkap. Angka statistik menuliskan, jumlah penduduk miskin di NTT hingga September 2017 mencapai 1.134.740 orang, atau setara dengan 21,38 persen dari populasi.

Di sana terdapat Desa tanpa listrik sejak Indonesia merdeka. Tiada air bersih selama puluhan tahun. Desa terpencil karena tak ada akses kapal yang menghubungkan. Semua itu mudah didapatkan di bentangan wilayah NTT.

Beranjak dari getir cerita yang tersaji di pelosok NTT itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) memulai ikhtiar untuk melayarkan Kapal Ramadan. Sebuah perjalanan menjelajahi Indonesia Timur. Lembaga sosial itu menyapa puluhan ribu keluarga di sana. Tujuan akhir dari perjalanan itu untuk mendistribusikan paket pangan di desa-desa paling pelosok.

Vice President ACT M. Insan Nurrohman menyatakan, Kapal Ramadan dilayarkan untuk membantu penyediaan bahan pangan khususnya masyarakat miskin di Indonesia Timur.

"Ramadan berjalan di Indonesia Timur dalam kondisi serba terbatas. Di sinilah peranan sesama anak bangsa untuk saling merangkul dan membantu kebutuhan dasar saudaranya di pelosok NTT,” kata Insan di Jakarta, Minggu (27/5).

Insan menjelaslan, Kapal Ramadan akan berlayar dari satu titik Pelabuhan di Sulawesi Selatan (Sulsel) Rabu (30/5) mendatang. Lantas kapal itu berlayar di etape pertama menuju Pelabuhan Labuan Bajo.

Pada titik pemberhentian pertama, Kapal Ramadan akan menurunkan logistik untuk belasan lokasi pelosok terpencil. Lokasi yang dituju di etape pertama ini antara lain, Golo Lijun, Golo Lebo, Manggarai Barat, hingga ke Maumere.

Direktur ACT Sri Eddy Kuncoro menambahkan, pada setiap titik pemberhentian, Kapal Ramadan juga akan menurunkan relawan untuk menyalurkan paket logistik tersebut.

"Paket-paket bantuan kemudian dinaikkan ke atas truk, kapal lebih kecil, atau perahu motor. Semua itu dibawa ke tiap-tiap wilayah terpencil yang telah terdata. Jaraknya bisa lebih dari tujuh jam lewat darat dari Pelabuhan Labuan Bajo,” urai Kuncoro.

Setelah etape pertama, Kapal Ramadan kemudian akan berangkat lagi menuju ke titik pemberhentian berikutnya. Yakni Pelabuhan Kalabahi di Kabupaten Alor. Belasan titik pelosok kembali disambangi dengan truk atau perahu kecil.

“Distribusi akan dilakukan menyisir pulau-pulau kecil di sekitar Kabupaten Alor, antara lain Pulau Pura, Pulau Buaya dan sekitar Pantar,” tambah Kuncoro.

Tidak berhenti sampai di Alor, etape ketiga Kapal Ramadan akan sampai tujuan terakhir di Pelabuhan Kupang. Di Tanah Timor, distribusi logistik Kapal Ramadan dibawa melalui kapal motor dan truk-truk ke beberapa tujuan, antara lain Pulau Kera, Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, hingga ke Atambua di Perbatasan Timor Leste.

"Setiap paket pangan berisi bahan-bahan pokok, misalnya beras, gula, minyak, ikan asin dan beberapa lainnya. Total bantuan seluruhnya sekira 100 ton atau setara dengan 10.000 paket. Insya Allah Kapal Ramadan juga membawa tim medis untuk melakukan pelayanan kesehatan di beberapa titik tujuan,” tandas Kuncoro.

(rdw/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/05/28/215906/singgahi-pulau-terpencil-kapal-kemanusiaan-berbagi-indahnya-ramadan

Related Posts :

0 Response to "Singgahi Pulau Terpencil, Kapal Kemanusiaan Berbagi Indahnya Ramadan"

Posting Komentar