
"Alhamdulillah narapidana teroris semuanya sudah menyerahkan diri pada aparat keamanan," ujarnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5).
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh aparat keamanan yang terlibat dalam menyelesaikan peristiwa ini. Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia tidak akan gentar menghadapi para teroris.
Grafis kronologi kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. (Kokoh Praba/JawaPos.com)
"Negara dan seluruh rakyat tidak pernah takut dan tidak akan pernah memberikan ruang sedikit pun pada terorisme dan upaya-upaya yang menganggu keamanan negara," tegas mantan Wali Kota Solo itu.
Di satu sisi, Jokowi juga turut berduka atas gugurnya lima anggota Polri dalam tragedi di Kompleks Mako Brimob itu. "Saya juga telah memerintahkan Wakapolri untuk memberikan kenaikan pangkat uar biasa, kepada prajurit yang telah menjadi korban keganasan teroris," pungkasnya.
Sekadar informasi, selama 36 jam, Polri berupaya untuk meredam situasi di dalam Rutan Cabang Salemba di Kompleks Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Salah seorang polisi bernama Bripka Irwan Sarjana sempat disandera namun akhirnya bisa dibebaskan, Kamis (10/5) pagi tadi.
Dia langsung dibawa ke RS Polri. Selain Iwan, delapan anggota juga sempat disandera. Tiga orang di antaranya berhasil lolos usai kejadian pecah pada Selasa (8/5) malam. Mereke yakni, Briptu Hadinata, Iptu Sulastri, dan Brigadir Haris.
Sayangnya, lima anggota lainnya gugur dengan cara mengenaskan di tangan para narapidana teroris itu. Di antaranya, Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Denny Siswanto, Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi, Brigadir Luar Biasa Anumerta Fandy Setyo Nugroho, Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli, dan Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas.
(dna/JPC)
0 Response to "Soal Tragedi Teroris di Mako Brimob, Jokowi Akhirnya Buka Suara"
Posting Komentar