Warga Pademangan: Sekali Berbuka Kami Butuh Rp 50 Ribu

Momentum Ramadan dijadikan warga di kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara untuk membuka usaha menjual takjilan. Tidak sedikit warung-warung dadakan yang menyiapkan takjil berbuka menjamur sepanjang jalan kawasan Pademangan. Kawasan itu terasa begitu sesak. Jalanan serasa semakin sempit.

Masjid At-taubah yang terletak di Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara, sejak Sabtu (19/5) terlihat begitu ramai. Salah satu pojok masjid ini dijadikan dapur umum. Sejumlah orang dengan seragam bertuliskan Aksi Cepat Tanggap (ACT) terlihat begitu sibuk menyiapkan makanan.

"Kami lagi menyiapkan makanan berbuka bagi warga miskin di sekitar sini," ungkap Robby Andriana. Kebetulan saat itu menjadi Kordinator Dapur Umum ACT untuk buka bersama dengan warga Jakarta di wilayah padat penduduk. Pada Sabtu (19/5) buka bersama digelar di Pademangan.

Warga Pademangan menerima takjil gratis dari relawan ACT (Istimewa)

Lebih jauh Robby Andriana menuturkan, menu berbuka bersama ini disiapkan oleh Pemprov DKI yang bekerja sama dengan ACT. Meski demikian, bagi warga yang ingin berbagi rezekinya pun dipersilakan berbagi takjilan. Nantinya takjilan itu didistribusikan untuk warga yang layak menerima.

Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Pademangan Barat itu menambahkan, dalam memberikan menu berbuka bersama, penerima tidak sekadar diberikan makanan ringan saja. Melainkan makanan berat yang dilengkapi dengan lauknya. Sehingga, ketika berbuka penerima buka gratis ini benar-benar merasa tertolong dan ikut merasakan kebahagiaan di bulan suci Ramadan ini.

Sambil turut serta menyajikan makanan berbuka, seorang ibu yang juga warga Pademangan, Anita mengaku sangat senang dengan program tersebut. Ibu satu anak itu mengaku dengan adanya bantuan buka puasa itu dirinya bisa menabung untuk persiapan lebaran.

"Sekali berbuka, saya bisa habiskan Rp 50 ribu. Biaya yang besar buat kami yang penghasilan pas-pasan. Dengan adanya program ini saya jadi bisa menabung buat lebaran, Alhamdulillah. Terima kasih pak gubernur. Terima kasih ACT," ujarnya.

Dia berharap program ini bisa terus hingga akhir Ramadan dan untuk ramadan-ramadan berikutnya. "Ibu-ibu semangat membantu dan partisipasi. Selama ini kegiatan takjil di masjid itu hanya sebatas makanan ringan. Tapi sejak ada (program) ini bisa mengenyangkan hingga sahur nanti," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DKM Masjid At-taubah, H. Rohendi mengucapkan terima kasih atas perhatian ACT dan pemprov DKI. Buka puasa di Masjid At-taubah diikuti oleh 70 warga. Semuanya adalah warga setempat. Di sela-sela jelang berbuka, para warga menyempatkan diri berdoa untuk para donatur dan pemerintah DKI Jakarta yang telah memberikan perhatian kepada warga Pademangan lewat program berbuka puasa bersama ini. Usai berbuka, warga bersama-sama menunaikan salat magrib.

Diketahui program buka bersama ini merupakan bagian dari kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan lembaga kemanusiaan global ACT. Program itu dipusatkan di 223 RW kumuh, padat dan miskin. Kegiatan itu itu tidak dibiayai APBD DKI. Melainkan memanfaatkan dana dari Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh (BAZIS) DKI, BUMD DKI, para donatur perusahaan-perusahaan, perorangan dan komunitas-komunitas di seantero Jakarta.

General Manager Komunikasi ACT, Lukman Azis Kurniawan penyelenggaran buka bersama di lokasi 223 RW yang kumuh, padat penduduk, dan miskin menelan biaya sekitar Rp 35 miliar.

"Saat ini kami masih terus menggalang partisipasi publik untuk mencapai angka tersebut. Agar makin banyak masyarakat kurang mampu yang bisa berbuka puasa di Ramadan tahun ini. Gubernur berharap jangan ada lagi orang Jakarta kelaparan disaat orang berbuka puasa," ujar Lukman Azis Kurniawan.

ACT sendiri hari ini telah mendistribusikan paket buka puasa di 111 RW melalui sembilan titik lokasi dapur umum yang tersebar di 6 wilayah kabupaten/kota. Serta tetap menjalankan program foodtruck atau dapur umum berjalan untuk melayani 1.000 porsi makanan berbuka gratis.

"Hari ini dapur umum berjalan atau foodtruck kami digelar di masjid Islami Center, Jakarta Utara. respon publik juga sangat antusias," ungkap Lukman.

(sab/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/05/19/213986/warga-pademangan-sekali-berbuka-kami-butuh-rp-50-ribu

0 Response to "Warga Pademangan: Sekali Berbuka Kami Butuh Rp 50 Ribu"

Posting Komentar