Emil Dardak: Idul Fiti Harus Dijadikan Refleksi

JawaPos.com – Sebulan penuh umat Muslim menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Kemudian berlanjut pada Idul Fitri yang merupakan hari kemenangan.

Bagi Calon Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak, puasa bukan sekadar hanya menahan lapar dan dahaga. Ada makna dan pelajaran penting yang tersimpan dalam ibadah puasa. Yakni, media merefresh diri dari berbagai sikap dan tindakan negatif dalam sebulan penuh. “Selama satu bulan penuh kita merefresh diri," ujar Emil kepada JawaPos.com.

Dengan merefresh, silaturrahim antar-elemen bangsa akan terjalin semakin kuat. “Tentu tanpa menghilangkan fakta bahwa kami harus tetap kritis,” tegasnya.

Karena itu, umat Muslim usai menjalankan ibadah puasa sebulan penuh harus memupuk prasangka baik serta memperbanyak ibadah. Kembali suci seperti baru lahir sedia kala. Jauh dari prasangka-prasangka buruk. “Sehingga istilah lahir kembali itu adalah sesuatu yang sangat penting maknanya,” tandasnya.

Betapa selama ini banyak sekali prasangka buruk muncul karena kata-kata yang tidak seyogyanya diujarkan muncul. “Jadi, momen Idul Fitri harus dijadikan refleksi untuk kembali pada kepribadian bangsa kita,” ujarnya.

Di tengah perkembangan informasi yang pesat, silaturrahmi sering dilakukan hanya melalui duni maya. Itu tak masalah. Namun di sisi lain, ekspresi itu justru kadang semakin menyimpang dari keperibadian bangsa Indonesia.

Emil menyarankan agar silaturrahim secara fisik tetap harus dibangun. Ini penting mengingat banyak prasangka buruk muncul melalui informasi melalui dunia maya. “Idul Fitri momentum untuk silaturrahim,” tegasnya.

(mkd/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/06/15/220194/emil-dardak-idul-fiti-harus-dijadikan-refleksi

0 Response to "Emil Dardak: Idul Fiti Harus Dijadikan Refleksi"

Posting Komentar