
JawaPos.com - Menjadi Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bukanlah hal yang mudah untuk Susanto. Terlebih di tahun ini menjadi tahun pertama untuknya, merayakan nuansa Lebaran sambil bertugas menjadi pahlawan anak-anak.
Ramadan untuknya, menjadi bulan pendidikan yang berfungsi mendidik untuk selalu berbuat kasih sayang, perduli terhadap sesama, meningkatkan kesalehan dan kualitas diri. Menurutnya, hal-hal tersebutlah yang bisa menjadi bagian dari nilai-nilai Ramadan.
"Menjelang Ramadan, yang paling saya kenang itu kebersamaan, bagi saya saat Ramadan menjadi momen kebersamaan yang meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Baik dengan sahabat, masyarakat, kolega, bahkan keluarga," tuturnya kepada JawaPos.com, Selasa (12/6).
Sahur bersama isteri dan ketiga anaknya menjadi momen kebersamaan yang langka untuk dikenang setiap tahun. Susanto mengakui pekerjaaan di KPAI sangatlah menguras waktunya bersama keluarga, namun untuk masalah mudik tidak ada kata tidak pergi.
"Saya secara pribadi selalu kangen kampung halaman menjelang Hari Raya Idul Fitri. Saya berusaha semaksimal mungkin, sesibuk apapun meskipun hanya satu hari di kampung halaman, Pacitan Jawa Timur harus menyempatkan diri untuk pergi" ujarnya dengan tawa.
"Mereka (keluarga) lah yang mendidik saya sejak usia dini, menghantarkan saya ke Mts, MA, S1 itu mereka support betul. Sehingga saya tidak bisa melupakan proses itu," imbuhnya.
Meskipun saat ini telah memasuki musim mudik H-2 Lebaran, Susanto menunda kepulangannya ke Pacitan. Pasalnya, dirinya masih harus disibukkan dengan kasus-kasus di KPAI, ceramah perlindungan anak, dan hal tersebut mau tidak mau tidak bisa ditinggalkan.
"Tidak apa-apa menunda pulang, tapi untuk saya tetap wajib pulang meskipun cuman sehari karena disana ada orang tua dan keluarga besar. Prinsipnya saya harus pulang silahturahmi dengan ibu saya, karena bagi saya itu spirit hidup buat saya," kata Susanto.
Susanto memiliki mertua yang memiliki suku Betawi, sehingga sebelum ke Pacitan (15/6) nanti, dirinya akan terlebih dahulu Lebaran bersama keluarga isterinya di Depok. Sama seperti keluarga lain, silahturahmi saling memaafkan antar keluarga besar. Jadi, hari pertama diperuntukkan untuk mertua dan esoknya untuk Ibunda tercintanya di Pacitan.
"Kalau Ramadan saya paling suka makan ikan Gurame, sambel teri jadi Lebaran diupayakan ada itu kalau di Jakarta. Oh, sama soto ayam kampung, kalau saya pulang ke Pacitan pasti dimasakkin karena di sana ikan terbatas jadinya ibu siapin itu pasti," terangnya.
(rgm/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/06/16/220407/ketua-kpai-sesibuk-apapun-saya-tetap-harus-pulang-kampung
0 Response to "Ketua KPAI : Sesibuk Apapun Saya, Tetap Harus Pulang Kampung"
Posting Komentar