JawaPos.com - Perayaan Hari Raya Idul Fitri, disambut suka cita. Setiap orang mempunyai cara dan ekspresi berbeda untuk memaknai hari besar Umat Islam. Tak terkecuali bagi Plt Bupati Cirebon, Selly Andriany Gantina.
Bagi Selly, makna Idul Fitri adalah momentum untuk menyucikan diri dengan saling memaafkan kepada sesama. Terutama warga Kabupaten Cirebon pada umumnya.
Momentum untuk kembali ke fitrah, dimanfaatkan oleh Selly dengan sebaik mungkin untuk tidak bermalas-malasan dan tetap mengabdikan diri berbakti kepada masyarakat
meski di bulan Ramadan yang penuh keberkahan dan ampunan.

Bagi Selly, intisari keteladanan Ramadan tidak lain untuk mengikis dosa dalam hati manusia. Terlebih, hakikat dari puasa yaitu belajar untuk bersabar dan menghilangkan nafsu setan dalam diri.
"Filosofi ibadah di bulan Ramadan itu, bagi saya tidak lain bulan untuk meningkatkan kesabaran dengan berpuasa dan meningkatkan ketaqwaan. Jika umat muslim menjalani itu dengan baik, semua dosa menjadi lebur, layaknya manusia terlahir kembali. Itu lah esensi meraih kemenangan, kembali ke fitrah," ungkapnya kepada JawaPos.com, Selasa (12/6).
Di hari kemenangan, Selly mengaku tidak ada persiapan khusus dalam menyambut Idul Fitri tahun ini. Hanya saja, nuansa lebaran tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Di tahun ini, dirinya hanya ingin lebih dekat lagi merayakan Hari Raya Lebaran bersama seluruh Kabupaten Cirebon. Sekaligus untuk pertama kalinya mengadakan open house bersama seluruh unsur forkopimda dan jajaran Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Ia melanjutkan, hal yang utama saat malam Idul Fitri adalah menunaikan zakat fitrah. Bagi politisi PDIP itu, membayar zakat fitrah adalah simbolisasi penyucian diri melalui menyisihkan sebagian rezeki untuk berbagai dengan orang lain.
Disamping itu, kodratnya sebagai ibu rumah tangga membuat Selly tetap menyiapkan segala keperluan untuk merayakan bersama dengan keluarga tercintanya.
"Sehabis Salat Ied, kami biasa sungkem kepada orang tua. Selanjutnya, kami merayakan bersama saling memaafkan saat open house nanti," ujarnya.
Sebagai kepala daerah, Selly memilih waktu cuti lebaran tiga hari setelah hari raya untuk mudik di kampung halamannya di Bandung dan Cianjur. Selama mudik, dia bersama keluarganya akan memanfaatkan waktu nyekar sebagai tradisi setelah Idul Fitri.
Terakhir, hal paling tidak bisa ditinggal mengisi waktu liburan Lebaran adalah berkumpul bersama keluarga besar di Bandung, sekaligus berburu makanan spesial kesukaannya, Ketan Uli dan Semur Lidah Sapi, makanan khas warga Jawa Barat.
"Biasanya sehabis Lebaran, kami berkumpul bersama keluarga untuk berlibur sambil wisata kuliner spesial kesukaan saya, Ketan Uli dan Semur Lidah Sapi," katanya.
(wiw/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/06/15/220212/plt-bupati-cirebon-idul-fitri-momentum-penyucian-diri
0 Response to "Plt Bupati Cirebon: Idul Fitri Momentum Penyucian Diri"
Posting Komentar