
Dalam tinjauannya, Muhadjir melihat tingginya antusiasme dari siswa-siswi SMK. UNBK dua SMK Negeri tersebut diselenggarakan dua sesi pada hari ini.
“Kami menargetkan untuk meningkatkan kualitas UN (ujian nasional). Secara bertahap kami masukkan soal-soal yang membutuhkan penalaran tinggi atau high order thinking skills,” ujar Muhadjir di SMK Negeri 6 Jakarta, Senin (2/4).
Sebanyak 1.485.302 siswa SMK dapat mengikuti UNBK yang diselenggarakan mulai 2-5 April 2018. Hanya sekitar dua persen atau 26.240 siswa peserta UN di seluruh Indonesia yang menggunakan metode berbasis kertas dan pensil (UNKP).
“Sisanya sebanyak 1.395.666 siswa (98 persen) menggunakan metode UNBK. Tahun ini jumlah peserta UNBK meningkat 166 persen dari tahun sebelumnya,” jelasnya.
Untuk diketahui tahun ini jumlah peserta UNBK tercatat sebanyak 6.293.552 peserta di seluruh Indonesia. Provinsi DKI Jkarta menjadi salah satu dari 19 provinsi yang 100 persen siswanya melaksanakan UNBK.
Pelaksanaan UNBK di SMK Negeri 29 Jakarta diikuti 247 peserta didik, sementara di SMK Negeri 6 Jakarta diikuti 260 peserta didik. Menariknya dalam kunjungannya Muhadjir tidak diperkenankan masuk ruangan ujian.
“Sesuai aturan, yang tidak berkepentingan dilarang memasuki tempat ujian. Bahkan Menterinya tidak bisa masuk ke dalam,” ujar Muhadjir.
Muhadjir pun berkeinginan agar UN tahun ini dapat terlaksana dengan baik dan semakin bisa dipertanggungjawabkan tingkat kejujuran dan standarnya.
“Kalau seandainya terjadi temuan selama pelaksanaan UN akan dijadikan dasar untuk melakukan perbaikan,” tuturnya.
(rgm/JPC)
0 Response to "Masih Ada 26.240 Siswa yang Ikut UN Berbasis Kertas dan Pensil"
Posting Komentar