
"Jadi masalah Kiblatain, pertama saya dari Dapil Rohil (Rokan Hilir, red) merasa sangat kecewa. Aturannya PT Kiblatain menjanjikan untuk bertemu komisaris perusahaan pusat, Kamis (3/4)," beber Anggota DPRD Riau dapil Rohil Husaimi Hamidi, Jumat (4/5).
Akan tetapi, pertemuan itu batal. Husaimi menyebutkan, dia dan jamaah akan bertemu komisaris perusahaan pusat travel umroh dan haji itu pada Sabtu (5/5) besok.
Tujuan pertemuan untuk memastikan jaminan agar PT KJW bisa memberangkatkan ulang jamaah pada Oktober mendatang. Bila pihak perusahaan kembali ingkar, jamaah akan langsung melaporkan PT KJW Riau ke Polda.
"Jadi kalau Sabtu itu batal ketemu komisaris, atau mereka gak bisa memberikan jaminan maka jemaah sepakat akan melaporkan ke polisi karena unsur penipuan," ucapnya.
Sebelumnya, sebanyak 50 jamaah umrah asal Riau gagal berangkat pada akhir Maret lalu. Akhir April jumlah tersebut bertambah 100 orang. Pada hari itu seharusnya jemaah berangkat dari Pekanbaru menuju Jeddah. Tanpa alasan yang jelas, keberangkatan batal.
Husaimi mengaku, sejak pertama jamaah mengadu padanya, banyak kecurigaan yang mengarah kepada unsur penipuan oleh PT Kiblatain Jaya Wisata Riau. Itu bukan tanpa sebab.
Pertama, uang yang disetorkan jamaah mencapai miliaran. Namun hingga kini uang tersebut tak jelas keberadaan dan peruntukannya.
Kedua, PT KJW Riau tidak memiliki aset berharga. Bahkan untuk memberikan jaminan kepada jamaah pihak travel hanya mampu menyodorkan satu unit mobil.
Ketiga, PT KJW beralasan soal pembatalan tiket. Menurut Husaimi, jika sudah sampai ke proses check in tidak mungkin dibatalkan pihak maskapai.
"Udah check in di Kualu lumpur. Tau-tau hilang. Check in itu bukan urusan travel. Check in itu kan sudah ready kan? Ini bohong, ini bodong ni. Tak mungkin kan. Kayak kita enggak pernah keluar negeri aja," kesalnya.
Kecurigaan kemudian bertambah dari pengakuan Kepala Cabang PT KJW Riau bernama Muslim yang mengaku kalau ia juga merupakan korban dari perusahaan pusat.
Padahal menurut Husaimi, yang mencarikan serta mengajak jamaah untuk berangkat melalui PT KJW Riau adalah Muslim. Ia menuding bahwa Muslim mencoba cuci tangan atas masalah ini.
"Enak aja dia mau cuci tangan. Bilang dirinya juga korban. Enggak bisa. Saya bilang ke dia, Bapak tidak bisa lepas tangan. Bahkan jika dibawa ke jalur hukum, yang akan kami laporkan bukan yang pusat. Tapi yang disini (PT KJW Riau, red)," sebutnya.
Terakhir, Kacab KJW juga beralasan seorang investor batal memberikan modal karena pemberitaan di media. Husaimi menuturkan bahwa alasan ini hanyalah kambing hitam dari Kacab tersebut.
"Apa hubungannya sama pemberitaan di media? Dia justru mencari kambing hitam. Sudahlah salah, menipu orang! Kemudian mencoba mencari kambing hitam," tuturnya.
Iapun menegaskan media harus terlibat dalam masalah ini. Kata dia, fungsi media adalah sebagai pengawas sosial. Kepada Kemenag Riau, Husaimi meminta agar PT KJW Riau segera ditutup dan segel. Karena dikhawatirkan korban dari perusahaan yang berkantor di Jalan H Imam Munandar, Pekanbaru itu akan terus bertambah.
Sementara itu, pihak travel mengklaim bahwa hal itu terjadi karena agen tiket melakukan pembatalan sepihak tanpa ada pemberitahuan. Akibatnya, 50 jamaah yang sudah sampai ke Kuala Lumpur, Malaysia, beberapa waktu lalu sempat terbengkalai selama tiga hari.
Saat ini pihak travel menjanjikan untuk memberangkatkan kembali pada Oktober 2018 mendatang. Jamaah memberikan waktu kepada travel agar bisa memberikan jaminan memberangkatkan kembali supaya keberangkatan bisa segera terealisasi.
(ica/JPC)
0 Response to "150 Jemaah Gagal Umroh, PT KJW Bakal Dilaporkan ke Polisi"
Posting Komentar