4 Difabel yang Mengikuti SBMPTN di Makassar Dapat Perlakuan Khusus

Kepala bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Ishaq Rahman mengungkapkan, keempat difabel yang masuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus (ABK) didampingi langsung oleh tim pengawas sekaligus spesialis yang khusus menangani pelaksanaan proses berlangsungnya ujian.

"Jadi mereka yang mendampingi ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan khusus dalam membimbing peserta difabel yang sementara mengikuti proses ujian mereka sudah dibekali pengetahuan khusus dalam menuntun beserta difabel seperti netra dan rungu," jelas Ishaq saat ditemui di kampus Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan, Selasa (8/5).

Untuk peserta difabel netra dijelaskan Ishaq tim pengawas ataupun pembimbing menerapkan ujian dengan metode braile. Sementara untuk difabel rungu, pembimbing menggunakan metode gerakan fisik.

"Pembimbing mereka memang sudah cukup dan sangat berpengalaman dalam bidang ini mereka juga ditugaskan untuk mengawasi para di fabel dalam melakukan proses ujian ini. Jadi dalam pelaksanaannya Alhamdulillah kendala sama sekali kita tidak temukan," ucap Ishaq.

Keempatnya, merupakan bagian dari 28.640 peserta yang mengikuti proses pelaksanaan ujian. Sementara untuk tempat pelaksanaan ujian masing-masing difabel ditempatkan di 4 tempat yang berbeda-beda.

"Jadi mereka ini sudah diberikan tempat khusus untuk melakukan pelaksanaan ujian. Mulai dari fasilitas sampai teknis yang menyangkut kebutuhan dan hak para difabel yang menjadi peserta ujian," terangnya.

Selanjutnya difabel ini akan bergabung bersama seluruh peserta ujian lainnya untuk menunggu hasil proses seleksi apakah dinyatakan gugur atau justru dapat bergabung sesuai dengan target yang mereka inginkan.

Panitia Lokal (Panlok) 82 pelaksanaan SBMPTN, Makassar sendiri mencakup sektor Universitas Negeri Makassar (UNM), sektor Unhas dan sektor Universitas Sulawesi Barat di Majene. Sementara Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar pesertanya mengikuti tes di sektor UNM dan Unhas.

Ketua Koordinator Humas Panlok 82 Makassar Prof Jufri mengungkapkan, dibandingkan tahun 2017 silam, jumlah pendaftar tahun ini mengalami peningkatan 7,96 persen. Dari hanya 47 ribu pendaftar, kini naik menjadi 51.800 peserta khusus panlok 82 Makassar.

Untuk Panlok 82 Makassar, sektor Unhas memiliki pendaftar terbanyak untuk Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) sebanyak 28.460 disusul sektor Majene (Unsulbar) 20.450, sektor UNM sebanyak 19.790 dan UIN Alauddin Makassar 10.441 orang. Sementara untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), sektor UNM menjadi pemuncak peserta terbanyak 600 orang dan Unhas 500 peserta. "Sekarang masih dalam proses. Semua pengawas dan naskah juga sudah di lokasi tes," ucapnya.

Pihaknya pun ditambahkan Jufri, telah melakukan berbagai langkah untuk menghindari atau meminimalkan peluang terjadinya perjokian. Sebap, khusus perjokian diakui, memang mendapat perhatian dari panlok.

"Kita sudah menyiapkan tindakan antisipasi dan pencegahan. Kami juga melakukan deteksi dini, bahkan disiapkan penanganan khusus," tutupnya.

(rul/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/05/08/210970/4-difabel-yang-mengikuti-sbmptn-di-makassar-dapat-perlakuan-khusus

0 Response to "4 Difabel yang Mengikuti SBMPTN di Makassar Dapat Perlakuan Khusus"

Posting Komentar