
Ribuan massa dari umat Islam datang ke sana untuk menyatakan penolakan terhadap keinginan Amerika yang akan memindahkan kedutaannya ke Al Quds pada 14 Mei mendatang. Massa yang menamakan dirinya Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP) rela berpanas-panasan untuk menyuarakan tuntutannya.
Orasi-orasi yang dilontarkan oleh massa hampir seluruhnya berisi kecaman. Mereka menyebut, Amerika Serikat yang dipimpin Donal Trump telah melakukan penjajahan dan telah melakukan kejahatan manusia.
Aksi 115 Bela Palestina di depan Gedung Uniland Plaza tempat Konjen Amerika Serikat berada, Jumat (11/5). (Prayugo Utomo/JawaPos.com)
"Donal Trump Drakula," teriak massa sambil menunjuk ke arah gedung Konsul Jenderal.
Ustaz Rafdinal salah satu perwakilan massa mengungkapkan, langkah Amerika bisa membahayakan bagi perdamaian dunia. Mereka tetap menyuarakan agar Al Quds dibebaskan dari penjajahan.
"Bagaimanapun Palestina tepatnya Jerusalem adalah ladang atau tempat yang bisa menimbulkan pertikaian dan peperangan dunia bagi umat Islam khususnya Jerusalem. Karena di dalamnya ada Baitul Mal Masjid Al Aqsa," ujar Rafdinal di sela aksi.
Massa meminta, pemerintah Indonesia segera melakukan langkah cepat dan strategis. Lebih lanjut, Rafdinal menjelaskan bahwa, pemerintah tidak boleh berdiam diri.
Karena, dalam Undang Undang 45 dijelaskan, Indonesia harus menghapuskan penjajahan diatas dunia. Apalagi secara historis, Palestina adalah negara yang pertama sekali mengakui kemerdekaan Indonesia.
"Amerika tidak boleh menutup telinganya. Bahwa apa yang dilakukan oleh umat Islam di dunia termasuk Indonesia ini, akan terus dilakukan sampai Amerika membebaskan Palestina," tegas Rafdinal.
Gerakan ini kata Rafdinal, tidak akan berhenti sampai Al Quds benar-benar bebas. "Yakinlah, kemenangan umat Islam akan ada dan saya menyatakan Palestina itu adalah darah dan nyawa kita umat Islam. Jadi ketika Palestina dijajah, maka kita umat Islam akan terjajah di dunia," pungkasnya.
(pra/JPC)
0 Response to "Aksi 115, Massa di Medan Sebut Trump "Drakula""
Posting Komentar