
"Dari sisi pengeluaran pengunjung, biaya konstruksi, dan biaya operasional, terhitung sejak 2015 hingga 2018 mencapai Rp45,1 triliun," ujarnya di Jakarta, Minggu (13/5).
Menurutnya, akumulasi dari perhelatan Asian Games tetap memberikan dampak ekonomi yang positif terhadap Indonesia. Di antaranya, meningkatkan sektor pariwisata, rnenciptakan lapangan kerja, dan mendorong pengembangan kota melalui pembangunan infrastruktur fasilitas olahraga.
“Peluang ekonomi yang dapat dimanfaatkan dari penyelenggaraan Asian Games 2018 dapat dicapai dengan menggencarkan promosi Asian Games dan wisata yang lebih tepat sasaran, memberikan fasilitas dan kemudahan masuk ke Indonesia bagi turis mancanegara,” imbuhnya.
Hal tersebut, kata Bambang, tanpa mengesampingkan peningkatkan kemudahan akses ke venue untuk penonton lokal, menyiapkan destinasi wisata dan infrastruktur pendukung, meningkatkan awareness wisatawan mancanegara tentang destinasi wisata, termasuk wisata kuliner dan budaya, serta mengadakan event pariwisata pada saat Asian Games berlangsung.
Bambang menyebut, total perkiraan biaya konstruksi fasilitas pendukung Asian Games 2018, termasuk pembangunan Gelora Bung Karno, Stadion Jakabaring, wisma atlet, dan Light Rapid Transit (LRT) mencapai Rp34 triliun, sedangkan biaya operasional sebesar Rp7,2 triliun.
“Dengan demikian, total dampak langsung penyelenggaraan Asian Games 2018 mencapai Rp45,1 triliun. Jadi ini baru tahap awal dari kajian. Nanti akan ada dua tahap lagi terkait studi ini, jadi sekarang sifatnya masih estimasi. Kita akan lihat dampaknya sebelum pada saat berlangsung dan pasca-Asian Games," tuturnya.
Dengan demikian, dapat dimanfaatkan secara maksimal, baik untuk event olahraga nasional dan internasional, maupun untuk digunakan masyarakat umum.
(mys/JPC)
0 Response to "Bappenas Sebut Perputaran Uang Ajang Asian Games 2018 Rp 45,1 Triliun"
Posting Komentar