
Seorang penjual kopi, Sahli mengatakan, saat penusukan dia mendengar suara histeris seorang perempuan, Rabu (2/5) dini hari.
"Kejadiannya saya tidak melihat karena lagi nyeduh kopi, ada pesanan. Saya tahunya tiba-tiba ada suara teriakan perempuan dari belakang saya dan melihat laki-laki tergeletak," katanya, saat ditemui di tempat dagangannya, depan Bakso Boedjangan, Jakarta, Kamis (3/5).
Ia menambahkan, setelah terdengar teriakan perempuan, Sahli melihat istri korban bernama Nurjanah berlari seperti mengejar orang. Dia, berlari ke arah Jl Mahakam.
"Posisinya saya kurang begitu paham karena ramai acara konser musik gitu. Yang 'nongkrong' banyak, tidak hanya dari teman-teman korban saja. Nah, pas istrinya teriak, saya melihat korban udah tergeletak lemas. Saat diangkut juga, sudah lemas tidak ada suaranya," terangnya.
Pria yang akrab disapa Ujang ini mengungkapkan, Anggi dan Nurjanah memang sering 'nongkrong' di sekitar Jl Mahakam. Anggi dan Nurjanah, dari pukul 23.00 WIB selalu mengamen dan terkadang juga menjual tisu.
"Sepengetahuan saya mereka sudah disini dari Februari lalu, belum terlalu lama juga. Biasanya si mereka mengamen di sekitaran sini (Jl. Mahakam). Kalau istri dan anak korban, setau saya kadang-kadang bantu jualan tisu," terangnya.
Dari pantauan JawaPos.com di sekitar TKP, Anggi dan pelaku, Agam memiliki hubungan pertemanan. Namun, saat menelusuri lebih lanjut, JawaPos.com tidak menemukan informasi apa-apa.
Saat ini, pihak Kepolisian masih menelusuri lebih lanjut kasus tersebut. Sampai sekarang, pelaku belum juga ditemukan dan apa motifnya juga belum diketahui.
Terakhir, Anggi, sesaat setelah ditusuk punggungnya dua kali, dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Tapi di RSPP, korban dinyatakan meninggal dunia. Setelah meninggal, korban dibawa ke RS Polri Raden Said Soekanto.
(sab/JPC)
0 Response to "Istri Anggi Teriak Histeris Sambil Kejar Pembunuh Suaminya"
Posting Komentar