
Fadli mengatakan bagi-bagi sembako ini menunjukan rakyat Indonesia masih belum sejahtera. Sebab, terbukti ribuan massa datang mengantre berpanas-panasan demi memperoleh sembako.
"Ini menunjukan kemiskinan Indonesia semakin luar biasanya. Kenyataanya ketimbang angka-angka yang selalu diklaim pemerintah terjadi penurunan kemiskinan," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/5).
Tenda tempat bagi-bagi sembako di Monas, Minggu. (Ikhsan Prayogi/ JawaPos.com)
Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menambahkan, panita penyelenggara harus bertanggung jawab atas meninggalnya dua bocah tersebut. Ia juga mendesak pihak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.
"Ini menurut saya tidak bisa dianggap enteng dan tidak bisa dianggap sebagai angin lalu," katanya.
Fadli menyebut, di seluruh dunia jarang ada orang meninggal dunia gara-gara antre sembako. Namun, kondisi ini terjadi di Indonesia.
"Saya rasa jarang lagi mendengar di seluruh dunia, ada orang meninggal hanya karena antre sembako," pungkasnya.
Sekadar informasi, acara hiburan dan pembagian sembako ini diadakan Forum Untukmu Indonesia di Monas pada Sabtu, 28 April 2018. Dua bocah tewas dalam peristiwa itu, yakni Muhamad Rizki Syahputra, 10, dan Mahesa Junaedi, 12.
Rizki diduga meninggal karena terinjak-injak saat mengantre makanan. Sedangkan Mahesa ditengarai mengalami dehidrasi karena udara panas.
Berdasarkan izin awal, acara ini merupakan gelaran seni budaya dalam menyambut Hari Tari Internasional. Namun setelah izinnya diteken Pemprov DKI Jakarta, pihak penyelenggara mengadakan bagi-bagi sembako gratis.
Alhasil Monas pun dikerumuni warga dari dalam dan luar Jakarta. Kericuhan dan kemacetan pun terjadi di sekitar Monas.
(gwn/JPC)
0 Response to "'Bagi-bagi Sembako' Makan Korban, Fadli: Kemiskinan Makin Luar Biasa!"
Posting Komentar