
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar pun ikut mengomentari permasalahan TKA tersebut. Saat menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), TKA tidak banyak seperti sekarang.
"Enggak. Enggak ramai (TKA)," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin di sela-sela Milad PP Pemuda Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Sabtu (5/5).
Ilustrasi tenaga kerja asing yang bekerja di sebuah proyek (Dok.JawaPos.com)
Cak Imin pun menyarankan kepada Menteri Tenaga Kerja (Menaker) yang juga kadernya, Hanif Dhakiri untuk tetap mengutamakan tenaga kerja lokal ketimbang pekerja asing.
"Yang paling prinsip jangan sampai mengganggu rekruitmen tenaga kerja dalam negeri," katanya.
Sekadar informasi, Komisioner Ombudsman, Laode Ida menemukan TKA yang bekerja di Indonesia mendapat bayaran jauh lebih tinggi ketimbang pekerja lokal.
Bahkan kata mantan Wakil Ketua DPD ini, gaji pekerja asing tersebut lebih tinggi tiga kali lipat dari tenaga kerja lokal.
Kata dia, hal ini berdasarkan dari investigasi Ombudsman pada Juni-Desember 2017 yang dilakukan di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Sumatera Utara dan Kepulauan Riau, didapatkan sopir TKA bisa mendapatkan upah Rp 15 juta. Sedangkan pekerja lokal kisaran gaji hanya Rp 5 juta.
(gwn/JPC)
0 Response to "Kata Cak Imin Saat Jadi Menaker TKA Tidak Banyak"
Posting Komentar