Keracunan Nasi Kotak, 16 Warga Salatiga Dirawat

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah mengungkapkan mayoritas pasien dirawat karena diare. Mereka buang air besar lebih dari 10 kali sehari, sehingga mengalami dehidrasi, mual, dan muntah. "Mereka membutuhkan terapi cairan untuk menggantikan cairan yang hilang," jelasnya saat dihubungi, Selasa (1/5). 

Ditanya soal penyebab keracunan, dirinya mengungkapkan saat ini hal tersebut masih dalam pemeriksaan. "Pemeriksaan spesimen saat ini belum keluar," ungkapnya. 

Siti menambahkan, pihaknya juga telah menerjunkan Tim Gerak Cepat (TGC) untuk memeriksa pasien yang sudah kembali ke rumah. "Mereka yang sudah pulang tetap diperhatikan hingga pulih sepenuhnya," jelasnya. 

Menurut informasi yang dihimpun, sebelumnya diketahui sebanyak 98 warga Karangduwet, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga mengadakan piknik ke Jogjakarta, Minggu (29/4). Mereka membawa bekal nasi dus yang dimasak oleh ibu-ibu panitia dan dimakan pada siang harinya. 

Saat perjalanan pulang ke Salatiga, Senin (30/4) sekitar pukul 03.00 WIB, warga mulai merasa mual dan akhirnya muntah. Pagi harinya, lewat keterangan Siti, beberapa mulai dilarikan ke Puskesmas Sidorejo Kidul dan 17 orang di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit setempat. 

"Sementara sisanya yang mengalami keracunan, namun tak cukup parah hanya dipulangkan ke rumah masing-masing," lanjut Siti.

Tim TGC Puskesmas Sidorejo Kidul, sejak saat itu menyusur dari rumah ke rumah warga dan menangani penderita yang bisa ditangani di tempat. Sampel makanan dan muntahan serta feses penderita sudah dikirim ke BLK Semarang untuk diperiksa lebih lanjut. 

(gul/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/05/01/208975/keracunan-nasi-kotak-16-warga-salatiga-dirawat

0 Response to "Keracunan Nasi Kotak, 16 Warga Salatiga Dirawat"

Posting Komentar