
Pengamat politik, Boni Hargens mengatakan, saat ini banyak isu-isu suku, ras, agama dan antar golongan (SARA) yang dimainkan pihak-pihak tertentu, termasuk para partai politik untuk mencegah Jokowi menang dua periode.
"Sebetulnya oposisi kehilangan ruang untuk melakukan serangan-serangan secara strategis," ujar Boni Hargens dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (12/5).
Menurut Boni, isu SARA segaja dimunculkan karena selama ini kelompok-kelompok dan juga partai politik oposisi bingung harus menyerang Jokowi dengan apa.
Pasalnya kata Boni, selama ini ada pihak-pihak yang iri tentang keberhasilan Jokowi lewat pembangunan infrastruktur, kemudian tingkat kepuasan masyarakat dari lembaga-lembaga survei terhadap pemerintahan ini.
"Jadi mereka kehilangan rasionalitas karena tidak ada celah untuk mengkritik Jokowi dengan objektif," katanya.
"Akhirnya oposisi tidak punya satu modal untuk melakukan serangan, dan isu agama yang paling seksi, misalnya seperti isu komunis, pro asing," tambahnya.
Oleh sebab itu, Boni mengaku ke depan partai politik harus melakukan kampanye-kampanye positif. Masyarakat perlu disuguhkan dengan adu gagasan bukan lagi menjual isu politik SARA.
"Jadi hindari metode kampanye negatif, kampanye hitam yang mamakai SARA. Bila perlu harus dibuat ketentuannya oleh KPU," pungkasnya.
(gwn/JPC)
0 Response to "Partai Oposisi Kehilangan Materi Isu Serang Jokowi di Pilpres 2019"
Posting Komentar