
Imam menuturkan, setelah berusaha bersama televisi swasta dan sponsor untuk membeli hak siar Piala Thomas dan Uber 2018. Namun, mahalnya harga hak siar serta regulasi baru dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) membuat hal tersebut tidak bisa direalisasikan.
"Tentunya sesungguhnya kami telah berusaha bagaimana sponsor membantu dalam waktu pembiayaan yang pasti belum bisa mensuport hak siar itu. Jadi bukannya kami tidak mau (menayangkan, Red)," ujar Imam.
Grafis Piala Thomas dan Uber 2018 (Kokoh Praba Wardani/JawaPos.com)
Imam melanjutkan, berdasarkan regulasi BWF, televisi yang ingin menayangkan pertandingan yang termasuk dalam rangkaian BWF World Tour 2018 harus menayangkan semua pertandingan dari awal, dan tidak bisa hanya pertandingan Indonesia saja.
"BWF telah berubah regulasinya. Hak siar itu harus diliput dari pertama sampai final. Nah, inilah yang menjadi pertimbangan televisi nasional kita. Jatuhnya jadi terlalu mahal," tutupnya. (ISA)
(kar/isa/JPC)
0 Response to "Piala Thomas dan Uber 2018 Tidak Ditayangkan di Televisi Indonesia"
Posting Komentar