"Kakulatornya nggak boleh rusak, setiap harga dicantumkan dalam daftar menu," tegasnya kepada JawaPos.com, Minggu (20/5).
Jika nantinya ada pedagang yang diketahui melanggar aturan tersebut, Rudy tidak segan untuk memberikan sanksi tegas. Mulai dari teguran sampai dengan pencabutan hak penempatan.
Kebijakan baru ini menyusul akan dibukanya shelter baru bagi para pedagang yang berlokasi di sisi selatan benteng Vastenburg. Selain aturan mengenai harga, Pemkot Solo juga menerapkan aturan lain yakni soal lapak pedagang.
Bahwa pedagang tidak diperkenankan berjualan melebihi batas yang sudah ditetapkan. Tidak boleh menambah bangunan di shelter, tidak boleh memperluas area berdagang. "Dan juga pedagang tidak diperkenankan mengubah atau memindah posisi etalase demi mencari keuntungan yang berlebih," ungkapnya.
Nantinya, shelter yang dibangun dengan dana Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut akan bisa ditempati akhir puasa nanti. Dan diharapkan bara pedagang sudah bisa menggunakannya berjualan saat mudik mendatang. Dengan begitu, maka akan banyak pemudik yang datang untuk sekadar menikmati kuliner yang disediakan oleh pedagang.
"Untuk pembangunan shelter sudah rampung, tinggal penambahan fasilitas pendukung seperti listrik, dan peralatan berjualan," katanya.
Rudy meminta kepada Dinas Perdagangan (Disdag) untuk melakukan pengawasan terhadap pembangunan tersebut. Seperti diketahui, selama ini para pedagang Galabo memanfaatkan jalan Mayor Sunaryo. Kawasan tersebut terpaksa ditutup setiap malam hari dan digunakan sebagai kawasan PKL dengan berbagai jenis kuliner
(apl/JPC)
0 Response to "PKL Tempati Shelter Baru, Wali Kota Solo: Kalkulatornya Gak Boleh Rusa"
Posting Komentar