
Manager Proyek PT Adhi Karya Safarlih mengatakan pembangunan fisik, tol Sei Rampah Tebing Tinggi sudah mencapai 54 persen. Sedangkan untuk lahan yang sudah dikelola sudah sekitar 90 persen.
Pembangunan terkendala masalah klasik, yakni pembebasan lahan. Beberapa lahan yang belum dibebaskan masih dalam urusan surat menyurat.
"Ada lahan warga dan makam yang belum dibebaskan lahannya," kata Safarlih, saat menyambut kunjungan Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat, Anggota Komisi III DPRD Sumut Trimedya Panjaitan dan Anggota Komisi V Nusyirwan Soedjono di lokasi proyek.
Selain itu, ada Rp 3 miliar yang harus dibayarkan untuk ganti rugi pembebasan lahan.
Sementara itu, Djarot mengatakan, pemerintah harus menyiapkan strategi untuk tetap menjaga mata pencaharian warga yang berada di jalan lintas Medan Tebing Tinggi. Karena jika tol rampung, maka jalan lintas akan sepi.
"Seperti di kawasan Kampung Pon, Rampah dan lainnya. Bisa jadi akan sepi. Maka harus disiapkan antisipasi untuk mata pencaharian mereka," katanya.
Djarot pun mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo yang terus melakukan pembangunan infrastruktur. Beberapa proyek pembangunan nasional juga sudah banyak yang rampung.
"Apresiasi kepada Pak Joko Widodo, kencang sekali membangun infrastruktur. Kerja keras, kerja keras, dan kerja keras. Kemacetan di beberapa titik jadi bisa teratasi. Dengan cara itu kita bisa mengurangi biaya ekonomi. Untuk ekapor jadi lebih cepat," pungkasnya.
(pra/JPC)
0 Response to "Proyek Pembangunan Tol Rampah-Tebing Tinggi Tersendat Makam"
Posting Komentar