JawaPos.com - Masyarakat Kampung Monggak, Batam memiliki tradisi khusus setiap malam tujuh likur atau 27 di bulan ramadan. Kenduri digelar dari satu rumah ke rumah lainnya. Biasanya, kenduri dimulai usai salat taraweh atau sekitar pukul 21.00 WIB.
Sebenarnya, tradisi pada malam 27 Ramadan tidak memiliki perbedaan dengan kenduri pada hari-hari lain. Hanya terdapat tambahan kegiatan. Setiap peserta kenduri diperbolehkan membawa makanan dari setiap rumah warga yang menggelarnya.
Momen ini menjadi sesuatu yang khas. Mengingat hanya kenduri 27 saja setiap warga membekali diri dengan kantong plastik untuk memungut makanan.
Tradisi yang dikenal dengan Sepak Kue itu bukan hal wajib pada kenduri 27 Ramadan. Namun setiap orang bisa dipastikan akan membawa kantong untuk mengisinya dengan berbagai makanan dari rumah ke rumah.
"Memang kebiasaan kami begitu. Kalau seluruh rumah kami makan semua, bisa kekenyangan. Jadinya kami bawa pakai kantong," kata Egoi, imam masjid di kampung Monggak yang juga salah satu pemimpin doa dalam kenduri.
Kenduri pada malam 27 Ramadan sebagai bentuk rasa syukur. Karena masyarakat masih bisa menjalani ibadah di bulan Ramadan. Kenduri ini juga sebagai upaya memohon keberkahan malam lailatul qadar. Dengan keberkahan tersebut bisa membantu masyarakat dan orang-orang yang lebih dulu menghadap Tuhan.
Sepanjang kegiatan kenduri yang biasanya berlangsung hingga pukul 02.00 WIB, banyak hal-hal unik dan jenaka yang terjadi. Mulai dari obrolan orang tua yang berkisah tentang masa kecil mereka menjalani kenduri, pengalaman berkegiatan di masyarakat, hingga kocaknya pembagian makanan untuk peserta kenduri.
Dalam satu rombongan kenduri biasanya ada yang bertugas memberikan makanan. Cara-cara unik dalam memberikan makanan terkadang menjadi hiburan tersendiri seusai khusyuknya pembacaan doa.
"Begitulah kami bermasyarakat. Walaupun cuma dapat sedikit dan yang lain dapat banyak, kami tidak iri sama sekali. Itu yang membuat kami tetap menjalankan tradisi kenduri. Banyak manfaat untuk kami warga masyarakat, juga dapat kami saling mendoakan," terang Egoi.
(bbi/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/06/12/219886/berbagi-cerita-hingga-kocaknya-pembagian-makanan
0 Response to "Berbagi Cerita Hingga Kocaknya Pembagian Makanan"
Posting Komentar