
JawaPos.com - Peningkatan kunjungan wisatawan ke lereng Merapi yang tak terlalu signifikan pada masa libur lebaran saat ini, dikeluhkan oleh penjual makanan khas di objek wisata alam itu. Sebab, setiap harinya omzet mereka mengalami penurunan berkisar hingga 50 persen.
Jamali, karyawan dari pusat oleh-oleh Jadah Tempe Mbah Carik di kawasan Kaliurang mengatakan, setiap harinya tempat produksi makanan khas ini hanya menghabiskan kisaran 40 kilogram beras ketan.
Padahal, ketika libur panjang atau lebaran tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai 70 hingga 80 kilogram. Sementara ketika hari biasa kisaran 5 kilogram saja. "Lebaran sekarang menurun dibandingkan sebelumnya. Setengahnya pun ada," katanya, Selasa (19/6).
Untuk tahu dan tempe, yang biasa menjadi pendamping bagi jadah juga menyesuaikan kebutuhan. "Penurunan kunjungan karena alam, status Merapi masih waspada," katanya.
Penurunan wisatawan ini, juga diakui oleh salah satu pengelola komunitas sewa Jeep Lava Tour, Eko Pujianto dari Merapi Belantara Adventure. Bahkan, wisatawan yang datang menurutnya lebih ramai saat liburan tahun baru natal.
"Libur lebarannya kan panjang, jadi yang datang tidak langsung banyak. Tapi berapa pun peningkatannya tetap kami syukuri," ucapnya.
Terpisah, Sudarningsih, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengatakan, dalam upaya untuk mengembalikan minat kunjungan ini, pihaknya juga telah menggelar berbagai event. Seperti, festival of light di Kaliurang, maupun acara lainnya yang berjumlah 23 pentas seni.
"Festival ini kami gelar di Tlogo Putri dan Gardu Pandang Kaliurang, selama seminggu penuh. Agar Kaliurang menjadi semakin semarak," ucapnya.
(dho/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/06/19/221222/selama-lebaran-omzet-jadah-tempe-khas-kaliurang-menurun
0 Response to "Selama Lebaran, Omzet Jadah Tempe Khas Kaliurang Menurun"
Posting Komentar