Para peserta memperebutkan 8.930 bangku di enam PTN di Jatim. Rinciannya, Unair dengan 2.040 bangku kuliah, ITS 1.490 bangku, Unesa 2.000 bangku, UTM 1.800 bangku, UPN Veteran Jatim 1.028 bangku, dan Uinsa 572 bangku.
Tes sempat diwarnai sejumlah insiden. Seperti adanya peserta yang salah masuk ruangan. Kendati demikian, secara umum pelaksanaan SBMPTN di Surabaya berlangsung lancar. Peserta yang mendaftar melalui Panlok 50 Surabaya sendiri adalah yang terbanyak ketiga, setelah Jakarta dan Medan.
Sekjen Kemenristek Dikti Ainun Na'im memantau langsung jalannya seleksi di Surabaya. "Tidak ada keterlambatan. Soal-soal bisa dihandle dengan aman. Yang berkebutuhan khusus juga bisa kami fasilitasi," terang Ainun saat konfrensi pers di Gedung Rektorat Unair, Selasa (8/5).
Secara nasional, SBMPTN tahun ini berlangsung dengan beberapa model. Yakni, khusus android di Bandung, model konvensional dengan kertas, dan berbasis komputer.
SBMPTN juga diikuti peserta dari seluruh kalangan. Termasuk mereka yang tidak mampu. Yakni, melalui jalur beasiswa bidik misi sebanyak 187 ribu peserta se-Indonesia.
Khusus di Surabaya, ada 185 orang peserta bidik misi atau 20 persen dari seluruh peserta SBMPTN. Selain bidik misi, SBMPTN sekaligus diikuti 1.078 peserta paket C dan 365 orang difabel.
"Ke depan, kami ingin lebih kredibel lagi dalam pelaksanaan SBMPTN. Misalnya menggelar seleksi lebih dari sekali. Lalu panitia seleksi dijadikan permanen," ungkap Ainun.
Humas Panlok 50 Surabaya Suko Widodo mengatakan, ada dua peserta berkebutuhan khusus yang mengikuti SBMPTN di wilayahnya. Mereka penyandang tuna netra.
Untuk mengakomodirnya, panitia menyediakan ruangan khusus. "Mereka (peserta berkebutuhan khusus,red) ditempatkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitar Airlangga. Tapi beda ruangan. Pengawas membacakan langsung soal ujian karena tidak ada lembar soal braille," terang Suko.
(did/JPC)
0 Response to "60.727 Peserta Berebut 8.930 Bangku PTN"
Posting Komentar