Buruh Kenakan Baju #2019GantiPresiden Saat Peringati May Day

Ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Aceh (ABA) memperingati hari buruh atau May Day di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Selasa (1/5). (Murti Ali Lingga/JawaPos.com)

JawaPos.com - Ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Aceh (ABA) memperingati hHari Buruh atau May Day di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Selasa (1/5).

Ratusan buruh dari berbagi organisasi langsung berkumpul di area masjid kabanggaan masyarakat Aceh ini. Tak lupa, mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan mereka. Biak kepada Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Indonesia.

Dalam kesempatan itu, sejumlah buruh yang mengikuti aksi terlihat mengenakan baju bertuliskan #2019GantiPresiden. Buruh yang mengenakan baju #2019GantiPresiden ini berdiri pada terdepan di barisan. Ratusan buruh itu pun bersemangat bersorak dan mengikuti jalannya demostrasi.

Satu persatu, perwakilan serikat pekerja menyampaikan tuntutan dan orasi. Mereka tetap menuntut dan meminta Pemerintah Indonesia untuk memperhatikan nasib buruh. Apalagi, hingga kini marak perusahaan-perusahaan masih melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"1 Mei dijadikan sebagai hari libur nasional. Perayaaan May Day bukan sekedar seremonial. May Day adalah tonggak sejarah untuk mengenang jasa martir buruh atau pahlawan buruh dalam memperjuangkan jam kerja layak dan kondisi kerja laya bagi semua buruh," kata Ketua ABA Tgk Syaifur Mar.

Ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Aceh (ABA) memperingati hari buruh atau May Day di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Selasa (1/5).

Ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Aceh (ABA) memperingati hari buruh atau May Day di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Selasa (1/5). (Murti Ali Lingga/JawaPos.com)

Pada May Day tahun ini, sedikitnya ada sepuluh isi tuntutan para buruh kepada pemerintah. Mereka menolak upah murah yang diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 2015 tentang Pengupahan. Mereka juga menilai politik perbudakan masih langgeng terjadi dengan sistem kerja outsourcing dan sistem kerja kontrak yang tak sesuai Undang-Undang.

"Adanya Qanun Nomor 2 Tahun 2014 tentang Ketenagakerjaan, belum dapat diimplementasikan secara efektif. Karena belum didukung dengan aturan teknis berupa pembentukan Peraturan Gubernur," ujar Tgk Syaifur.

Selain itu, ABA juga menolak PHK massal dan meminta pemerintah membuka kesempatan lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Terbatasnya kesempatan kerja, harus menjadi perhatian pemerintah untuk menjamin terwujudnya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang menganggur.

"Bukan malah memberikan kebebasan dan kelonggaran bagi tenaga kerja asing (TKA). Apalagi yang tidak punya keahlian (Unskill) untuk berkerja di Indonesia berupa Peraturan Presiden yang merugikan hak pekerja lokal," imbuhnya.

Peringatan May Day di Banda Aceh yang berlangsung sekitar dua jam ini berjalan damai dan tertib. Sejumlah personel Kepolisian juga siaga mengawal peringatan Hari Buruh yang didominasi kaum laki-laki. Usai berorasi dan menyampaikan tuntutan, ratusan buruh ini langsung membubarkan diri.

(mal/JPC)

Alur Cerita Berita

Rekomendasi Untuk Anda

Sponsored Content

loading...

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/05/01/208874/buruh-kenakan-baju-2019gantipresiden-saat-peringati-may-day

0 Response to "Buruh Kenakan Baju #2019GantiPresiden Saat Peringati May Day"

Posting Komentar