anti Asuhan Al Mubarok, di Desa Monggak, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Batam, Kepulauan Riau. (Boni Bani/JawaPos.com)
JawaPos.com - Letaknya yang jauh dari pusat Kota Batam, tak membuat panti asuhan Al Mubarok yang berada di Kampung Monggak, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) itu kekurangan donatur. Justru karena lokasinya yang berada dekat dengan alam bebas, membuat panti asuhan itu mempunyai daya tarik tersendiri.
Kawasan panti asuhan ini kerap didatangi mereka yang memiliki rezeki berlebih. Pasalnya, pihak pengelola, membangun tempat rekrasi di kawasan panti asuhan. Disana pengunjung bisa memanjakan mata.
Tepat berada di atas bukit di belakang bangunan utama panti, disediakan kawasan outdor berupa jembatan tali, pelantar, gazebo, lapangan bola voli dan tempat duduk yang disediakan tersebar di antara pepohonan.
Kawasan rekreasi yang disajikan untuk para donatur dan pengunjung di Panti Asuhan Al Mubarok. (Boni Bani/JawaPos.com)
Pengelola Panti Asuhan Al Mubarok, Darmawati menyampaikan bahwa, konsep tempat ini memang dibangun agar pengunjung bisa merasakan hal lain selain berbagi dengan anak-anak yatim. Mereka juga bisa sama-sama menikmati indahnya pemandangan hamparan pulau-pulau kecil yang berada di kawasan ini.
Ia juga mengatakan, hal ini dinilai bisa mengimbangi perjalanan jauh para donatur yang harus melewati empat jembatan penghubung Pulau Batam dengan Pulau Rempang, lokasi dimana panti ini berada. Perjalanan yang ditempuh menuju lokasi ini membutuhkan waktu sekitar satu setengah sampai dua jam dari Kota Batam. Ini tentu membutuhkan waktu dan tempat istirahat yang memadai.
Kawasan rekreasi yang disajikan untuk para donatur dan pengunjung di Panti Asuhan Al Mubarok. (Boni Bani/JawaPos.com)
"Inilah yang bisa kita buat. Walaupun seadanya, diharapkan bisa menjadi tempat para donatur untuk menghilangkan lelah, kan perjalanan jauh dari kota. Apalagi melalui jalan tanah," kata Darmawati ketika ditemui di sela melayani donatur pada Rabu (16/5).
Darmawati menjelaskan, ia dan segenap pengurus panti terus berupaya menghadirkan kenyamanan. Baik bagi 20 anak yatim yang ia tampung, begitu juga dengan donatur yang menghadirkan beragam bantuan.
Namun demikian, hal tersebut kerap kali terbentur oleh biaya yang belum stabil. Terkadang kebutuhan panti bisa terpenuhi dengan baik hingga bisa melakukan pembangunan fasilitas pendukung. Namun pernah juga panti yang sudah tujuh tahun berdiri ini mengalami masa-masa sulit yang menahan laju pembangunan panti.
Kawasan rekreasi yang disajikan untuk para donatur dan pengunjung di Panti Asuhan Al Mubarok. (Boni Bani/JawaPos.com)
Meski masa-masa sulit sudah dilewati panti ini, Darmawati mengaku masih menahan ambisinya membangun kawasan panti yang lebih baik dari saat ini. Karena beberapa hal yang masih diharapkan ada di panti, masih belum terlaksana karena ketersediaan biaya.
"Masih bersabar untuk menunggu donatur. Banyak yang akan kita buat di sini, tapi masih harus bersabar," kata Darmawati yang berasal dari Padang, Sumatera Barat, ini.
Sementara itu, panti yang di dalamnya tersaji fasilitas rekreasi ini memang menjadi daya tarik tersendiri. Darmawati mengaku setiap donatur datang, pasti akan singgah untuk menikmati kawasan yang dibangun dengan seadanya, namun memenuhi kebutuhan hiburan pengujung panti ini.
Terlebih menjelang pada bulan Ramadan ini, ia dan pengelola panti selalu mempersiapkan kelengkapan panti untuk menyambut para tamu yang terus berdatangan. "Kadang-kadang mereka langsung datang, kita tidak bisa siapkan apa-apa. Semampu kita saja," tandas Darmawati.
(bbi/JPC)
0 Response to "Jauh Dari Kota, Panti Asuhan Al-Mubarok Piunya Daya Tarik Tersendiri"
Posting Komentar