
JawaPos.com - Mendekati Idul Fitri, kebaran menimpa 220 warga di Jalan Kebon Sayur II Kelurahan Bidara Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Mereka harus rela kehilangan rumah yang telah hangus dilahap si jago merah.
Arif, 29, hanya dapat meratapi rumahnya rumahnya yang kini menjadi tumpukan arang. Dia mengisahkan, saat itu dirinya masih berjaga, tiba-tiba teriak warga mengejutkannya.
"Saya enggak tidur lagi didepan, tiba-tiba Bu Haji lari teriak kebakaran," kata Arif saat ditemui di lokasi, Minggu (27/5).
Senyuman pahit terlihat dari wajahnya. Bagaimana tidak, keluarganya yang tinggal bersebelahan harus mengunggsi di tempat penampungan sementara (TPS) bersama-sama. Tak ada satu pun barang berhasil diselamatkannya. Saat itu, dia hanya memikirkan keselamatan sekeluarga.
"Dibelakang rumah keluarga dua, sama sekali enggak ada yang sempat kita selamatin barang. Jadi sementara kita di TPS semua keluarga," ungkapnya.
Pria berbadan kurus itu pun harus kehilangan seluruh barang-barangnya. Bahkan, ijazah dan segala surat menyuratnya kini hanya menjadi abu yang terbang terbawa angin.
"Habis semua barang saya, baju-baju, izasah, tinggal genteng doang, mau lebaran lagi mba," tuturnya.
Padahal, kala itu Arif bersama warga lainnya sudah berusaha memadamkan kobaran api dengan menggunakan peralatan seadanya. Namun, si jago merah tak dapat dipadamkan hingga meluas kerumah warga lainnya.
"Kita sudah coba matiin pakai selang tapi airnya kecil. Pemadaman enggak bisa masuk, dari tanggul kali sana jauh enggak nyampe," kata Arif.
Tak hanya Arif, Gani, 42 juga merasakan kesedihan warga yang kehilangan tempat tinggal mereka di bulan ramadan ini. Meski rumah Gani tak tersentuh si jago merah, namun tidak ada lagi canda gurau para tetangga.
"Pas waktu itu apinya mutar kebelakang, rumah saya enggak kena, paling atapnya dikit, tapi samping kiri kanan kena, anginnya kaya mutar gitu. Liat aja itu kebelakang habis semua kebakar mba," ucap Gani.
Kebakaran api itu terjadi sekitar pukul 02.35 WIB disaat seluruh warga hendak bersiap sahur. Gani yang juga menunggu waktu sahur, dikejutkan dengan suara ledakan kencang disebelah rumahnya.
"Setengah 3 kita lagi siap-siap mau sahur ,saya juga sama keluarga mau nyaur. Tiba-tiba ada suara ledakan," ujarnya.
Mendengar ledakan kompor gas itu, Gani langsung keluar rumah dan melihat si jago merah berkobar kekuar dari rumah tetangganya. Dia pun kembali masuk dan kemudian menyelamatkan sanak keluarganya.
"Saya keluar tiba-tiba ada api, saya langsung lari selamatkan cucu saya," terangnya.
Senada dengan Arif, Gani pun tak memikirkan barang-barang yang ada di dalam rumahnya. Saat itu, dipikirannya hanya keselamatan keluarga.
"Sudah enggak mikir barang lagi neng, yang penting keluarga selamat alhamdulillah," tandasnya.
Pantuan JawaPos.com, puluhan korban kebakaran telah menempati tempat penampungan sementara (TPS) yang berada tepat di depan lokasi kebakaran.
Kobaran api membuat puluhan rumah warga hangus terbakar. Pasalnya, akses menuju lokasi tidak dapat dimasuki oleh kendaraan roda empat. Sehingga, pemadam kesulitan menjangkau tempat kebakaran.
Dua lokasi kebakaran yang berada di Jl.Sensus Rt.08/14 dan Rt.07/14 itu hanya bisa dijangkau oleh kendaraan roda dua. Bahkan, jalan sepetak itu hanya dapat dilalui satu motor.
(eve/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/05/27/215864/korban-kebakaran-mau-lebaran-habis-semua-hanya-tinggal-genteng
0 Response to "Korban Kebakaran: Mau Lebaran Habis Semua, Hanya Tinggal Genteng"
Posting Komentar