
Tiga gereja di Surabaya jadi sasaran aksi terorisme, Minggu (13/5) pagi. Sedikitnya 38 korban luka-luka, dan 8 orang meninggal dunia. (JawaPos.com)
JawaPos.com - Menyikapi peristiwa teror bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur mengutuk keras pelaku pengeboman yang dilakukan oleh siapapun dengan tujuan apapun.
Ketua Umum MUI Jatim KH. Abdusshomad Buchori melihat tindakan terorisme ini berpotensi mencederai rasa persatuan dan kesatuan. Bahkan, menimbulkan kecemasan dan gangguan.
"Ketenteraman dan ketertiban masyarakat juga menjadi terganggu. Terlebih umat Islam
sebentar lagi akan menjalankan ibadah Ramadhan," ujar Buchori dalam keterangan tertis yang diterima JawaPos.com, Minggu (13/5).
Buchori bahkan menegaskan MUI telah lama mengeluarkan fatwa tentang terorisme, yang menyatakan terorisme adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Bahkan,
peradaban yang jelas-jelas diharamkan oleh agama, baik dilakukan oleh perorangan, kelompok, maupun negara dengan tujuan apapun.
"Terorisme bukan ajaran Islam dan setiap orang Islam yang memahami ajaran Islam pasti mengutuk keras tindakan terorisme," tegasnya.
Dirinya mewakili MUI Jatim pun meminta kepada aparat kepolisian untuk bisa mengungkap kasus ini secara transparan. Sehingga, tidak menimbulkan sakwasangka di antara elemen bangsa.
"Terakhir MUI Jatim mengajak seluruh masyarakat untuk waspada sembari tetap tenang. Tidak terprovokasi dengan kejadian ini," tandasnya.
(rgm/JPC)
Alur Cerita Berita
Rekomendasi Untuk Anda
Sponsored Content
loading...
0 Response to "MUI Jatim: Terorisme Bukan Ajaran Islam"
Posting Komentar