Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, jumlah tersebut setara dengan 50 kilometer persegi. Menurutnya, saat bulan puasa masyarakat justru mengonsumsi lebih banyak makanan dibanding bulan biasanya.
“Produksi sampah ini meningkat sebanyak 10 persen. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan bulan Ramadan. Karena seharusnya puasa, tapi kita mengonsumsi makanan lebih banyak. Jadi banyak orang justru tambah berat (badan)-nya,” ujarnya saat ditemui di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Minggu (20/5).
Selain makanan, Pemprov DKI Jakarta juga menemukan sampah industri lainnya. Kemungkinan, limbah rumah tangga juga berpengaruh terhadap produksi sampah di ibu kota yang semakin mengkhawatirkan.
“Kita banyak mempromosikan banyak barang selama bulan Ramadan. Barang-barang yang akhirnya dibeli dan yang lama akan dibuang begitu saja,” tutur Sandi.
Seperti yang diketahui, saat ini Pemprov DKI tengah membangun fasilitas pengolahan sampah dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) di area bekas stasiun peralihan antara (SPA) Sunter, Jalan Sunter Baru, Sunter Agung, Jakarta Utara. Pembangunan itu sebagai langkah pengelolaan sampah menjadi tenaga listrik.
“Kita harus bekerja keras dan bekerja lebih pandai lagi,” kata Politikus Partai Gerindra itu.
(yes/JPC)
0 Response to "Puasa, Sampah Jakarta Mulai Menggunung"
Posting Komentar