Pada 2017, nilai perdagangan kedua negara yaitu senilai USD 107,75 juta. Padahal, pada 2013 nilai perdagangan kedua negara USD 700 juta.
"Angka ini menunjukkan bahwa nilai kerja sama kita di perdagangan turun sangat drastis pada lima tahun terakhir. Ini disebabkan oleh menurunnya harga minyak," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Kamis, (3/5).
Kunjungan Sultan Brunei Darussalam Haji Hassanal Bolkiah merupakan kunjungan balasan Presiden Jokowi (Jawapos)
Perlu diketahui, Brunei merupakan importir minyak untuk Indonesia. Ketika harga minyak menurun, akan pengaruhi nilai perdagangan kedua negara.
Indonesia juga menjadi salah satu eksportir ke Brunei. Produk yang menjadi ekspor Indonesia ke Brunei adalah kelapa sawit, timah mentah, biji coklat, kertas, dan kawat tembaga.
Selain masalah ekonomi dan perdagangan, hal yang akan disampaikan Sultan Brunei pada kunjungan bilateral dengan Jokowi adalah perlindungan WNI. Sebab, 20 persen dari 400 ribu penduduk Brunei yaitu berjumlah sekitar 83.000 adalah WNI.
Sultan Bolkiah juga dijadwalkan menemui sejumlah pejabat tinggi lain seperti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan sejumlah menteri.
(iml/JPC)
0 Response to "Sultan Hassanal Bolkiah Kunjungi Indonesia, Ada Apa?"
Posting Komentar