JawaPos.com - Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan kepada umat beragama khususnya Budha untuk meningkatkan moderasi dalam beragama. Dalam arti, tidak boleh dibawa ke dalam pemahaman yang ekstrim.
"Agama kita jadikan sebagai sumber nilai. Kita wajib mengembalikan semua bentuk pemahaman dan pengamalan keagamaan. Moderasi agama dapat menjadi jawaban atas Waisak, sama-sama mengalahkan sang ego," kata Lukman Hakim, dalam sambutannya di Perayaan Tri Suci Waisak 2562 di Altar Utama Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (29/5) sore.
Ia menjelaskan, melalui moderasi agama, dapat ditumbuhkan kesadaran tertinggi. Yaitu menyadari keberadaan Tuhan, yang mana dalam suatu kondisi, pemahaman, ilmu dan pengetahuan alam semesta terbuka luas di dalam pikiran.
Membuka lebar pikiran dan hati, agar semuanya melebur di setiap panca indera untuk selalu dibersihkan. Sehingga menciptakan sikap akhlak mulia dan budi pekerti terpuji. "Sehingga ego dalam diri dapat terkikis," ucapnya.
Dengan ditingkatkannya moderasi agama itu, meski masih membutuhkan materi; nafsu; maupun ego; tapi sudah sangat maju dalam menggunakannya. Tahu benar kapan memakai dan mengeluarkannya.
"Dengan kesadaran akan keberadaan tuhan kita dapat bangkit dari keterpurukan moral maupun spiritual untuk kemudian menjadi manusia yang berkarakter," lanjutnya.
Menampilkan sosok yang moderat menurutnya, jauh lebih terpuji dibanding citra yang indah dipandang dan memukau bagi masyarakat. Ia juga meminta untuk meneladani Budha Gautama. "Teladani lah pimpinan Budha Gautama, meninggalkan tahta kerajaan hidup kesederhanaan demi kebahagiaan semua makhluk," katanya.
Budha sebagaimana yang ia baca dalam kitab dhammapada syair 157, Budha mengajarkan kepada umat manusia. Bila seseorang mencintai dirinya sendiri, maka dia harus menjaga dirinya dengan baik. "Orang bijaksana selalu waspada selama tiga masa, masa lalu, sekarang dan masa depan dalam kehidupannya," ucapnya.
Lanjut Lukman, ia percaya umat Budha dengan praktik 8 pesan damai yang memiliki pengertian benar; pikiran benar; ucapan benar; perbuatan benar; mata pencaharian benar; usaha benar; perhatian benar dan konsentrasi benar; maka dapat memberikan pencerahan.
"Pencerahan benar tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi lingkungan dan sesamanya," ungkapnya.
Rangkaian perayaan Hari Raya Waisak di Altar Utama Candi Borobudur diikuti oleh ribuan umatnya. Pada Selasa (29/5) siang, umat melakukan kirab terlebih dahulu dari Candi Mendut melintasi Candi Pawon, menuju ke Candi Agung Borobudur.
Kemudian pada pukul 21.19 WIB, detik-detik Waisak ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 3 kali dan pemercikan air berkah. Lalu pukul 21.40, Pradaksina mengelilingi Candi Agung Borobudur sebanyak 3 kali dengan membawa bunga teratai. Serta diiringi lagu 'Buddham Saranam Gacchami'.
Menjelang tengah malam, kemudian dilakukan pelepasan lampion. Direncanakan sebayak 2 ribu lampion di lepas di kompleks Candi Borobudur, di Taman Lumbini.
(dho/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/05/29/216327/waisak-menteri-agama-ingatkan-umat-tingkatkan-moderasi-keagamaan
0 Response to "Waisak, Menteri Agama Ingatkan Umat Tingkatkan Moderasi Keagamaan"
Posting Komentar