JawaPos.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat penurunan serapan tenaga kerja dari realisasi investasi triwulan II-2018. Tercatat serapan tenaga kerja selama periode tersebut sebesar 289.843 orang. Angka itu turun dibanding triwulan I-2018 yang mencatat serapan tenaga kerja sebanyak 345 ribu orang.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengungkapkan, meski turun dibanding triwulan sebelumnya, namun serapan tenaga kerja pada triwulan II-2018 lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Secara year on year (yoy) itu hanya 201 ribu serapan tenaga kerja. Ini ada peningkatan," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, Selasa (14/8).
Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis menjelaskan, realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada Triwulan ll Tahun 2018 mencapai 289.843 orang dengan rincian sebanyak 133.602 pada proyek PMDN dan sebanyak 156.241 orang pada proyek PMA.
Ia juga menjelaskan tentang sebaran investasi di luar Jawa tercatat sebesar Rp 81,9 triliun atau setara dengan 46,5 persen dari total investasi Triwulan ll Tahun 2018.
”Meskipun pertumbuhan investasi melambat, investasi tetap masih dapat menyerap Tenaga Kerja Indonesia langsung yang cukup besar. Di sisi Iain, banyak terbuka peluang-peluang usaha yang dapat juga menyerap banyak TKI sebagai akibat dari adanya kegiatan investasi di suatu daerah (multiplier effect)," jelas dia.
"Penyerapan TKI ini sesungguhnya dipahami bahwa peluang bagi tenaga kerja terampil di Indonesia juga semakin terbuka lebar dengan masuknya kegiatan investasi yang juga cenderung menggunakan teknologi terkini,” tandasnya.
Sebelumnya, BKPM mencatatkan terjadi perlambatan investasi selama triwulan II-2018. Kepala BKPM Thomas Lembong mengakui ada penurunan investasi pada triwulan II.
Data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) menunjukkan capaian sebesar Rp 176,3 triliun, mengalami peningkatan sebesar 3,1 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 (sebesar Rp 170,9 triliun).
Angka itu turun dibandingkan triwulan I Rp 185,3. Terjadi penurunan investasi 4,9 persen. Dibanding triwulan I-2018.
Realisasi investasi tersebut menyerap 289.843 Tenaga Kerja Indonesia. Sedangkan realisasi investasi PMDN dan PMA selama Januari – Juni tahun 2018 mencapai angka Rp 361,6 triliun.
"Terjadi perlambatan di investasi seperti yang juga sudah disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS)," kata Lembong.
Dia melanjutkan, hal itu tercermin dari kecenderungan terjadinya perlambatan pertumbuhan realisasi investasi menjadi 3,1 persen (triwulan II tahun 2018 dibanding triwulan II tahun 2017), dari sebelumnya 11,8 persen (triwulan I tahun 2018 dibanding triwulan I tahun 2017) dan 12,7 persen (triwulan II tahun 2017 dibanding triwulan II tahun 2016).
Selama Triwulan II Tahun 2018, realisasi PMDN sebesar Rp 80,6 triliun, naik 32,1 persen dari Rp 61,0 triliun pada periode yang sama tahun 2017, dan PMA sebesar Rp 95,7 triliun, turun 12,9 persen dari Rp 109,9
triliun pada periode yang sama tahun 2017.
Untuk periode Januari – Juni Tahun 2018 dari total realisasi investasi sebesar Rp 361,6 triliun, realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: Jawa Barat (Rp 59,2 triliun, 16,4 persen); DKI Jakarta (Rp 58,7 triliun, 16,2 persen); Banten (Rp 30,0 triliun, 8,3 persen); Jawa Tengah (Rp 27,6 triliun, 7,6 persen); dan Jawa Timur (Rp 24,6 triliun, 6,8 persen).
Berdasarkan sektor usaha, (5 besar) realisasi investasi (PMDN & PMA) adalah: Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran (Rp 43,4 triliun, 12,0 persen), Pertambangan (Rp 42,4 triliun, 11,7 persen); Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 40,3 triliun, 11,1 persen), Listrik, Gas, dan Air (Rp 40,1 triliun, 11,1 persen), dan Industri Logam, Mesin, dan Elektronik (Rp 35,8 triliun, 9,9 persem).
Sedangkan realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara (5 besar) adalah Singapura (USD 5,0 miliar, 33,0 persen), Jepang (USD 2,4 miliar, 15,7 persen), R. R. Tiongkok (USD 1,3 miliar, 8,8 persen), Korea Selatan (USD 1,2 miliar, 7,5 persen), dan Hong Kong, RRT (USD 1,1 miliar, 7,2 persen).
(hap/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/08/14/235710/nih-penyerapan-tenaga-kerja-qii-2018-lebih-bagus-dari-qii-tahun-2017
0 Response to "Nih! Penyerapan Tenaga Kerja QII 2018, Lebih Bagus Dari QII Tahun 2017"
Posting Komentar