JawaPos.com - Reaktivasi jalur kereta api (KA) Kedungjati-Tuntang masih belum bisa dilanjutkan kembali. Adanya peninjauan ulang pada Detail Engineering Design (DED) oleh Kemenhub menjadi faktor utamanya.
Proyek reaktivasi jalur Kedungjati-Tuntang seperti diketahui berhenti di tengah jalan pada tahun 2015 setelah dimulai pada 2014 lalu. Tiga tahun tak terurus, proyek reaktivasi jalur sepanjang 30 kilometer ini bahkan belum jelas kapan dilanjutkan kembali.
"Kedungjati sampai Tuntang sudah dibangun, cuma belum selesai karena memang ada review DED. Sehingga masih butuh waktu untuk penyelesaian," ujar Fajar Ahmad, Kepala Seksi Perkeretaapian Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng, usai acara diskusi Pengembangan Jaringan dan Pelayanan Perkeretaapian Tahun Anggaran 2018 di Hotel Grand Candi, Semarang, Selasa (28/8).
Ahmad berujar, DED untuk saat ini masih digodok kembali pihak Kemenhub. Menyusul ditemukannya faktor-faktor yang membuat proyek reaktivasi belum bisa berjalan mulus, semacam kontur tanah yang tidak rata.
"Bantalan rel sudah ada, sementara ditaruh situ dulu. Tuntang Ambarawa sudah ada (rel-nya), tinggal melanjutkan. Tapi Bedono belum nyambung," sambungnya.
Lebih lanjut, Jalur Kedungjati-Tuntang ini sebagaimana Fajar tegaskan, rencananya juga bakal terkoneksi ke Bedono. Yang menjadi penghubung lintasan antara Ambarawa, Jogjakarta, dan Magelang.
"Seluruh Magelang dalam arti Borobudur itu menjadi prioritas juga untuk akses KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional), selain jalur tol, ada kereta. Terus nanti keretanya dari Borobudur itu juga support sampai bandara baru Kulon Progo. Itu sudah masuk semua dalam rencana, tinggal nanti kebutuhan anggaran, prioritas itu yang menjadi pertimbangan waktu," terangnya panjang.
(gul/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/08/28/239021/reaktivasi-jalur-kereta-api-kedungjati-tuntang-teratung-katung
0 Response to "Reaktivasi Jalur Kereta Api Kedungjati-Tuntang Teratung-katung"
Posting Komentar