"Kami secara resmi sudah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi melalui Dinas Perdagangan (Disdag), " terang Rudy kepada JawaPos.com, Jumat (4/5).
Surat tersebut pada intinya adalah memohon kepada pemerintah pusat mengenai kepastian anggaran yang diperuntukkan pembangunan Pasar Klewer. Mengingat, sebelumnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah menjanjikan akan mengucurkan anggaran.
"Presiden juga sudah berjanji saat peresmian Pasar Klewer dulu, jadi kami hanya mengingatkan saja. Karena janji itu tidak disampaikan secara bisik-bisik tetapi rekamannya juga ada," katanya.
Rudy mengatakan, dirinya hanya ingin jika pemerintah pusat memang memiliki anggaran untuk pembangunan Klewer maka untuk segera diberikan. Tetapi, jika memang tidak ada maka Pemkot akan mengupayakan menggunakan anggaran sendiri.
Pemkot juga sudah menyiapkan sejumlah alternatif jika memang pemerintah pusat tidak memiliki anggaran untuk pembangunan Klewer Timur. Yakni dengan menggunakan APBD atau bisa mengajukan utang dahulu.
Dan hal ini juga pernah dilakukan Pemkot saat pembangunan RSUD Ngipang beberapa tahun lalu. Rudy memperkirakan, anggaran yang diperlukan untuk pembangunan Pasar Klewer lebih kurang sebesar Rp 18 miliar.
Selain soal keterlambatan pembangunan, tidak adanya kepastian mengenai anggaran tersebut juga berdampak pada kebutuhan anggaran untuk penyewaan Alun-alun Utara (Alut). Pasalnya, penyewaan Alut sendiri akan berakhir pada September ini.
"Mau tidak mau ya harus diperpanjang, lhah mau gimana lagi, wong sudah dibongkar (pasarnya)," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Disdag Kota Solo, Subagiyo mengatakan, pihaknya masih menunggu balasan dari surat yang sudah dilayangkan tersebut. Subagiyo berharap, pemerintah pusat memberikan kepastian terkait anggaran tersebut.
(apl/JPC)
0 Response to "Soal Pasar Klewer Sisi Timur, Rudy Surati Jokowi"
Posting Komentar