
JawaPos.com - Volume kubah lava Gunung Merapi sebagai pertanda erupsi magmatik, terus mengalami pertumbuhan. Meski masih dalam kategori rendah, masyarakat yang tinggal di lerengn diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.
Rabu (22/8) kemarin, volume kubah lava Merapi sebesar 18 ribu meter kubik. Atau setiap harinya mengalami pertumbuhan mencapai 4.600 meter kubik. "Saat ini posisi kubah lava masih stabil. Pertumbuhannya masih dalam kategori rendah," kata Kepala Seksi Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta Agus Budi Santoso saat dikonfirmasi, Kamis (23/8).
Agus mengingatkan agar warga tidak melakukan aktivits dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi. Mereka yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III pun supaya meningkatkan kewaspadaannya.
"Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Merapi yang tidak jelas sumbernya. Serta tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah atau menanyakan ke pos pengamatan Merapi," pesan Agus.
Sabtu (18/8) lalu, BPPTKG mengeluarkan informasi tentang kubah lava baru di Merapi berukuran panjang sekitar 55 meter dan lebar 25 meter. Setinggi 5 meter dari permukaan kubah lava lama hasil letusan pada 2010 silam.
Kubah lava diperkirakan mulai terbentuk sejak Sabtu (11/8). Karena sehari sebelumnya, petugasnya belum mengetahui adanya kubah lava. Kemudian pada Selasa (21/8) lalu, BPPTKG kembali mengeluarkan rilis volume kubah lava sebesar 14 ribu meter kubik. Pertumbuhan rata-rata per harinya sebesar 1.500 meter kubik. "Munculnya kubah lava menandai fase erupsi magmatik. Dimulai dengan erupsi cenderung efusif," jelas Agus.
Berikut pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi:
Periode 18-21 Agustus 2018, sebesar 14.000 meter kubik dengan pertumbuhan per hari 1.500 meter kubik
Periode 18-22 Agustus 2018, sebesar 18.000 meter kubik dengan pertumbuhan per hari 4.600 meter kubik.
(dho/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/08/23/237861/kubah-lava-gunung-merapi-terus-tumbuh
0 Response to "Kubah Lava Gunung Merapi Terus Tumbuh"
Posting Komentar