JawaPos.com - Lomba ketrampilan kerja yang digagas Disnakertrans Jateng dan organisasi independen United States Agency for International Development (USAID) akhirnya digelar di UTC Convention Center, Semarang, Sabtu (25/8). Sejumlah stan dari puluhan perusahaan juga dihadirkan sebagai bagian dari kegiatan bursa kerja.
Sesuai rencana, ada tiga bidang yang dilombakan pada acara itu. Yakni, bidang garmen, lalu administrasi perkantoran, dan teknologi reparasi. Ratusan peserta yang tergabung dalam pelbagai lembaga pelatihan kerja (LPK) nampak saling beradu skill, seperti bagaimana mereka menjahit pakaian dalam tim, mengetik cepat, ataupun memerbaiki alat elektronik.
Totok Purwanto, Pimpinan Ready-to-Work Accelerator Program (RWAP) dari USAID mengatakan tujuan utama diadakannya lomba ketrampilan ini. "Ini untuk menunjukkan kepada masyarakat ketrampilan siswa-siswa yang ada di lembaga pelatihan, untuk menunjukkan pada perusahaan juga bahwa anak-anak ini mampu," ujarnya di lokasi.
Seperti apa yang dikatakannya beberapa waktu lalu, bahwa acara ini selain guna mengadu kemampuan para peserta didik lembaga pelatihan, juga untuk mempromosikan mereka beserta LPK-nya kepada perusahaan penyedia lapangan kerja. Juga untuk mengangkat peran LPK di mata masyarakat sebagai salah satu sarana memperoleh kemampuan bekerja yang cukup terjangkau.
"Angkatan siap kerja di Indonesia kan cukup besar. Maka kami bantu pemerintah dengan menyiapkan angkatan siap kerja ini mendapatkan keterampilan (melalui promosi LPK). Sehingga bisa mengangkat perekonomian daerah dan mengurangi angka pengangguran," sambungnya.
Diharapkan pula dari kegiatan ini adalah kualitas dan kompetensi LPK dapat terdongkrak. Tujuannya guna menyesuaikan standar penyedia lapangan kerja dalam menyeleksi calon tenaga kerjanya yang makin hari kian tinggi.
"Yang kita dorong adalah supaya kualitas LPK meningkat supaya bisa memenuhi permintaan pasar. Kita arahkan penyesuaian kurikulum seperti teknologinya, kita sesuaikan. Misalnya garmen, sudah tak bisa lagi satu dua jarum, tapi 12," imbuhnya.
Untuk kegiatan perdana ini, Totok berujar bahwa USAID baru menggandeng LPK dari 6 kabupaten/kota di Jawa Tengah yakni Kota Semarang, Salatiga, Surakarta Kabupaten Semarang, Demak, Kendal. Namun dengan adanya jaringan magang, diharapkan LPK pilot tersebut mampu berbagi ilmu dengan yang lainnya.
"Karena setelah ini juga akan ada evaluasi LPK oleh Dinas (Disnakertrans). Semoga ke depannya bisa diselenggarakan kembali kegiatan seperti ini," tandasnya.
Sementara Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi mengapresiasi penuh upaya dari USAID ini. Ia pun berjanji untuk menindaklanjuti kegiatan ini.
"Mereka ini kerja betul, memberikan skill, pengetahuan kepada tenaga kerja. Pertama kita terima kasih ke mereka karena membantu dunia usaha dan negara. Kami dari Apindo dukung betul, kalau mererka perlu latihan di perusahaan-perusahaan, kita siap bantu," ujarnya.
Ia juga membeberkan dari seluruh kebutuhan tenaga kerja Apindo, baru 20 persen yang terserap dari seluruh LPK se-Jateng. "Saya kurang hafal jumlahnya, soalnya kami kan juga siapkan sendiri (tenaga kerja). Paling banyak di garmen ya. Tapi ini sudah sangat membantu," cetusnya.
(gul/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/08/25/238366/pacu-kompentesi-skill-ratusan-calon-tenaga-kerja-diadu
0 Response to "Pacu Kompentesi, Skill Ratusan Calon Tenaga Kerja Diadu"
Posting Komentar