JawaPos.com - Mantan Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham bergerak cepat usai mendapat 'surat cinta' dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal status hukumnya. Dia memutuskan mundur sebelum diberhentikan dari jabatan yang baru 7 bulan dipangkunya. Tak hanya itu, Idrus juga sadar diri mundur dari kepengurusan Golkar, partai yang membesarkan namanya di kancah politik.
Menurut Pengurus DPP Golkar, Sirajuddin Abdul Wahab, setiap kader Golkar yang menghadapi masalah hukum maka harus mengundurkan diri dari jabatan yang dipangkunya. Menurutnya, itu salah satu alasan Idrus mundur.
"Kami semua disuruh isi pakta integritas. Setiap kader yang hadapi persoalan hukum untuk undurkan diri. Ada pakta integritas tersebut," ungkapnya dalam diskusi bertajuk 'Dinamika Golkar Pasca Pergantian Mensos' di Jakarta Pusat, Sabtu (25/8).
Sedangkan terkait mundurnya Idrus dari posisi Mensos, Sirajuddin menengarai banyak persoalan sosial yang harus segera dituntaskan, salah satunya pemulihan pascagempa Lombok. Idrus sadar akan persoalan hukum yang akan dijalaninya, maka cepat mengambil sikap tersebut.
"Idrus hadapi persoalan hukum, kemudian menyangkut orang banyak, gempa Lombok, jadi tupoksi Kemensos. Apresiasi Idrus atas sikapnya. Walaupun secara resmi KPK belum umumkan. Secepat itu beliau ambil sikap luar biasa," tukasnya.
Dia juga menilai sikap Idrus ini juga didukung Ketum Golkar Airlangga. Maka tak heran, Airlangga ikut mendampingi koleganya itu ke Istana Negara memberikan surat pada Presiden Jokowi. Sirajuddin pun berharap Golkar tetap solid dan tidak ada riak di internal usai kasus hukum Idrus ini.
"Penetapan Jokowi dari Golkar lewati proses dinamis, di mana di awal Golkar malah dukung Prabowo. Kemudian hasil Munas Bali berubah haluan jadi koalisi pendukung Pak Jokowi," katanya.
Di tempat yang sama, peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menilai keputusan Idrus mendapat dukungan partai. Sebab, kata Arya, Golkar ini mengambil keputusan melalui forum demokratis, tak seperti partai lain yang melalui hak veto ketua umum atau pemegang saham mayoritas.
"Golkar unik. Lahir dalam forum demokratis tidak ada kekuatan tunggal. Selalu ada kekuatan lain, karena dari sejarahnya, tidak ada kepemimpinan tunggal seperti di banyak partai," tutupnya.
(ipp/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/08/25/238341/pakta-integritas-jadi-salah-satu-alasan-mundur-idrus-dari-golkar
0 Response to "Pakta Integritas jadi Salah Satu Alasan Mundur Idrus dari Golkar"
Posting Komentar