JawaPos.com - Kubah lava di puncak Gunung Merapi terpantau terus mengalami pertumbuhan dengan posisi di tengah dan condong ke tenggara. Ketika memang nantinya mengeluarkan guguran yang menyebabkan awan panas, diprediksi lebih condong ke arah Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) dan Klaten, Jawa Tengah (Jateng).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Seksi Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta, Agus Budi Santoso, saat ditemui pada Senin (27/8). "Arahnya itu ke tenggara, wilayahnya ya Sleman dan Klaten," katanya.
Akan tetapi ketika kubah lava itu tidak stabil dan terjadi guguran yang menimbulkan awan panas, kemungkinannya masih sangat kecil. Sebab posisinya saat ini yang berada di tengah membuat aktivitasnya cenderung stabil.
Sejak 11 Agustus lalu, hingga saat ini pertumbuhannya pun tergolong tidak terlalu cepat. Yaitu antara 1.000 hingga 4.600 meter kubik per hari. Jika dibandingkan pada 1992 dan 2006 cukup jauh. Ketika itu, bisa mencapai 20 ribu meter kubik per hari.
Meski kubah lava masih lambat, namun tetap harus ada skenario mitigasi untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan. Terutama terhadap warga yang sampai saat ini masih tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III di wilayah Sleman dan Klaten.
Skenario yang pertama, yaitu ketika memang nantinya meluncurkan awan panas maka masyarakat di KRB III harus segera menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman. Kemudian yang kedua, pertumbuhan kubah lava itu terhenti dan tidak membahayakan warga.
"Skenario kedua, pertumbuhan kubah lava berhenti. Akhirnya tersumbat dan episode erupsi Gunung Merapi 2018 berhenti," pungkasnya.
(dho/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/08/27/238744/terus-tumbuh-bukaan-kubah-lava-merapi-mengarah-ke-tenggara
0 Response to "Terus Tumbuh, Bukaan Kubah Lava Merapi Mengarah ke Tenggara"
Posting Komentar