"Warga Australia diingatkan akan risiko yang semakin meningkat dari serangan lebih lanjut menjelang dan selama Ramadhan (pertengahan Mei hingga pertengahan Juni 2018). Tingkat saran kami tidak berubah. Lebih waspada di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Bali. Tingkat yang lebih tinggi berlaku di beberapa bagian negara," isi kutipan situs resmi pemerintah Australia, Department of Foreign Affairs and Trade.
Saran perjalanan sendiri merupakan rilis resmi pemerintah pusat kepada warga negara yang akan bepergian meninggalkan negara. Kemudian dalam rilisnya disebutkan, Bali, Surabaya, dan Jakarta menjadi wilayah dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi karena tingginya ancaman serangan para militan.
Pemerintah Australia tidak menyarankan warga Australia untuk melakukan perjalanan ke Sulawesi Tengah dan Papua karena resiko keselamatan dan keamanan. Selain itu juga telah memberi level kuning atau yang berarti waspada tingkat tinggi di seluruh wilayah Indonesia.
Para wisatawan yang akan mengunjungi wilayah tersebut diminta untuk mempertimbangkannya. Kemudian ditulis bahwa daerah tambang seperti Freeport bisa menjadi contoh daerah yang beresiko. Mereka juga menuliskan terus menerima informasi yang mengindikasi para militan yang mungkin merencanakan serangan di Indonesia.
Selain itu, warga Australia juga diminta waspada saat memasuki Indonesia pada periode liburan dan hari raya keagamaan, termasuk Natal, Paskah, Tahun Baru, Hari Kemerdekaan, Nyepi, dan Ramadhan.
Pemerintah Australia melalui pernyatannya tersebut juga mengingatkan, gerakan militan bisa terjadi di mana saja termasuk lokasi yang sering dikunjungi oleh orang barat. Mereka menuliskan Starbucks sebagai contoh, Strabucks Cafe dan pos polisi di Jakarta pernah diserang ledakan bom.
(ina/trz/JPC)
0 Response to "Usai Serangan Bom Surabaya, Australia Keluarkan Saran Perjalanan"
Posting Komentar