Kapolda Jatim Minta 'Alumni' Syria dan Pembesuk Napiter Diawasi

JawaPos.com - Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Machfud Arifin, memerintahkan polres dijajaran Polda Jatim agar mengawasi para napi teroris (napiter) yang berada di ruang tahanan. Bukan hanya napiter, jenderal bintang dua itu juga meminta agar pembesuk yang datang juga diawasi lebih ketat.

Arifin menjelaskan, Kapolres perlu melihat siapa saja yang membesuk napiter tersebut. Apakah keluarga, istri atau saudara. Hal itu lanjutnya, perlu dilakukan untuk mengenali para pembesuk.

Selain itu, ia juga meminta agar alumni Syria yang kembali ke tanah air harus ikut diawasi dan diwaspadai. Karena katanya, di Jawa Timur diketahui banyak alumni Syria.

"Juga harus melihat siapa yang sering besuk siapa yang sering berkomunikasi. Yang tidak ada hubungan keluarga ini, awal daripada bibit-bibit melakukan kegiatan amalia," kata Irjen Machfud Arifin, saat memberikan sambutan disela launching Malang E Policing, di Mapolres Malang, Selasa (22/5).

Arifin juga mengungkapkan, dirinya merasa tidak habis pikir dengan pola 'amaliah' pelaku teror akhir-akhir ini. Dimana mereka mengajak anak-anak dan istri dengan anggapan akan masuk surga jika melakukan hal tersebut.

"Rasanya sesuatu hal yang tidak masuk akal," katanya.

Karena aksi teror ini lanjut Arifin, korban yang jatuh bukan hanya dari kaum non muslim saja. Melainkan pemeluk agama Islam juga turut kehilangan nyawa mereka. Misalnya saja tukang parkir dan satpam.

Atas hal itu, Arifin mengajak kepada seluruh tokoh masyarakat, agar bersama-sama mencegah paham-paham yang radikal, dengan diawali dari intoleransi yang tidak menerima paham-paham yang salah.

"Paham bahwa dia melakukan bom bunuh diri bisa masuk surga ini yang harus dilawan bersama. Saya yakin dan percaya, jajaran Korwil Malang sanggup melawan ini. Mudah-mudahan kita bisa sampai bersama-sama membuat masyarakat Jawa Timur menjadi kondusif kembali," tandasnya.

(tik/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/05/22/214693/kapolda-jatim-minta-alumni-syria-dan-pembesuk-napiter-diawasi