Cerita Dibalik Perusakan Kapel di Sumsel

Perusakan kapel yang diotaki oleh oknum Kepala Desa (Kades) dan Kepala Sekolah (Kades) tersebut ternyata dilatar belakangi keirian terhadap revitalisasi kapel di daerah tersebut.

Salah satu tersangka Usmanadi, 43, mengakui jika perusakan yang dilakukannya karena iri dengan kondisi kapel yang lebih baik setelah direvitalisasi. Sehingga, muncul rasa keinginan untuk menghancurkannya.

Sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan dari pelaku (Alwi Alim/JawaPos.com)

"Saya seperti kesetanan, saya menyesal," ungkap tersangka Usmanadi di Mapolda Sumsel, Rabu (21/3).

Ia mengaku semua ini dilakukan secara spontan dengan berkoordinasi dengan Afifuddin, 54, sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) dan Aswin sebagai Kepala Desa (Kades).

Diakuinya ia pun menerima uang masing-masing dari Afif sebesar Rp 1 juta dan Aswin sebesar Rp 1 juta. Uang ini untuk membeli makan dan minum. "Perusakannya sendiri hanya satu jam, jadi memang secara spontan," tutupnya

Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara membenarkan pengakuan tersangka tersebut. Dikatakannya perusakan ini berawal dari Afifuddin, 54. oknum Kepala Sekolah (Kepsek) yang mendatangi ke rumah Usmanadi, 43, menceritakan bahwa banyak warga yang tidak setuju dengan peresmian kapel tersebut dikarenakan izinnya tidak lengkap.

Kemudian, Usmanadi bersama Aswin mengatur strategi serta meminta uang imbalan kepada Aswin sebesar Rp 2 juta untuk mengumpulkan orang dan membeli makanan dan minuman.

Lalu, pada 7 Maret tersangka Usmanadi menemui tersangka lainnya yakni Anwari, 39. dan Yusri, 39. untuk mengajak melakukan aksi ini. Kedua tersangka pun setuju.

Usmanadi pun kembali menghubungi Aswin dan Afif untuk membayar uang sebesar Rp 2 juta tersebut.

Kemudian, pada pukul 23.00 WIB, tiga tersangka Usmanadi, Anwari dan Yusri berkumpul di puskesmas lebung madu. Di lokasi tersebut mereka bertemu dengan IR (DPO), Irwan, 36,Wahri, 45, Wan Guduk (DPO), Mara Halim, 39, Panhar, 29 dan Haryono, 31 dan berangkat menuju gereja.

Pada saat di lokasi, barang didalam kapel dikumpulkan di tengah lalu di bakar, kemudian dinding kapel dihancurkan menggunakan pukul besar. "Ada beberapa barang pun dicuri seperti pompa air yang berada di belakang kapel tersebut," ujarnya.

Setelah aksi tersebut para tersangka langsung kabur. Hingga akhirnya ditangkap di tempat terpisah. "Untuk Usmanadi, Aswin dan Afif itu menyerahkan diri ke kantor polisi setempat dan mengakui perbuatannya,"  tutupnya.

(lim/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/03/21/197877/cerita-dibalik-perusakan-kapel-di-sumsel

Related Posts :

0 Response to "Cerita Dibalik Perusakan Kapel di Sumsel"

Posting Komentar