Dapat Makan Sehari 4 Kali, TKI Jateng Tetap Dikasari Petugas

Ditemui di Kantor BP3TKI, para TKI tadi mengaku sebetulnya mendapatkan ganti rugi atau hak mereka yang belum di bayarkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja dari sejak mereka ditahan yakni, Januari hingga Maret. Namun, tetap saja ada cerita pedih di balik itu semua.

Khusnul Khotimah, 21, salah satu TKI asal Kebumen itu mengaku mendapatkan perlakuan tidak manusiawi selama ditangani oleh pihak keimigrasian Malaka. Tak ayal, ia pun merasa lega ketika dapat pulang ke pangkuan Ibu Pertiwi.

"Kami makan memang dapat empat kali sehari, tapi kami tidur alasnya cuma kayu. Mirip penjara, tapi mungkin lebih kejam," katanya, Sabtu (31/3).

Petugas-petugas keimigrasian Malaka, lanjutnya, sangatlah kasar dalam memperlakukannya dan rekan-rekan TKI lain. Selain tak mendapatkan penanganan segera, seperti pemberian obat ketika sakit, mereka pun juga tak diperbolehkan membawa telepon genggam. 

"Praktis kami jadi tidak bisa komunikasi sama keluarga. Ada salah sedikit, kita ditampar juga ditendang. Tapi senang sudah terbebas dan gaji terbayarkan," sambungnya.

Belum habis kepedihan tadi, ia kembali mengingat sejumlah barang-barang pribadinya yang tertinggal pada saat dirinya diamankan oleh petugas imigrasi Malaka. Pasalnya, lewat pengakuan Khusnul, ia dan teman-teman tertangkap saat sedang bekerja dan lengkap berseragam.

"Belum sempat keambil. (Barang-barang pribadi) masih ketinggalan di mess. Kita bawa Id lengkap, passport juga ada tapi katanya surat kerja kita salah. Seharusnya di Selangor malah ditaruh di Malaka," imbuhnya lagi.

Sementara kepala BP3TKI Jateng Suparjo menyebutkan alasan para TKI itu ditahan lantaran terdapat perbedaan antara surat izin yang dimiliki Khusnul dan kawan-kawan dengan lokasi dimana mereka bekerja.

Lebih lanjut, ia mengatakan apa yang dilakukan para petugas keimigrasian tidak lebih dari sekedar menertibkan para pekerja di wilayah mereka. "Sama seperti yang petugas kita lakukan. Mereka berhak melakukan cek dan ricek," katanya.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh PJTKI untuk berhati-hati terhadap izin-izin yang dikeluarkan pemerintah negara tujuan TKI bekerja. Pemerintah, menurutnya, juga meminta agar para TKI untuk tak mudah menerima pekerjaan yang ditawarkan di luar negeri sana.

Mengenai kekerasan yang dialami para TKI sendiri, Suparjo mengaku pihaknya belum akan mengambil tindakan lantaran belum menerima laporan terkait hal itu. "Saya belum menerima laporan itu," cetusnya.

(gul/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/03/31/200469/dapat-makan-sehari-4-kali-tki-jateng-tetap-dikasari-petugas

0 Response to "Dapat Makan Sehari 4 Kali, TKI Jateng Tetap Dikasari Petugas"

Posting Komentar