Adanya perbedaan jumlah pengunjung antara hari biasa dan libur panjang. Seperti saat ini, masyarakat Indonesia sedang menikmati libur panjang Paskah selama tiga hari berturut-turut. "Iya hari ini banyak, biasanya sedikit yang berkunjung ke Tahura," kata Petugas Informasi Tahura Elis di Tahura, Bandung, Sabtu (31/3).
Diperkirakan, kata dia setiap libur panjang kurang lebih sekira 500-700 tiket Tahura Djuanda terjual per harinya. Sedangkan hari biasa weekday atau weekend kurang dari 500 orang. "Tapi itu baru jumlah perkiraan saja, karena saat ini kami belum menerima laporan dari setiap pos pembelian tiket," ungkapnya.
Taman Hutan Raya Djuanda (Siti Fatonah/ JawaPos.com)
Karena Tahura Djuanda merupakan hutan raya sebagai kawasan konservasi alam. Dengan luas 590 ha yang menghubungkan dari Dago Pakar hingga ke kawasan Maribaya Lembang.
Hutan ini pun sangat asri dan sejuk dengan pohon pinus yang menjulang tinggi. Selain itu, beberapa ekor monyet menghampiri para wisatawan yang lewat di turunan maupun tanjakan anak tangga di Tahura Djuanda.
Tidak sedikit wisatawan yang kelelahan karena untuk menyusuri hutan ini, pengunjung harus mempersiapkan segalanya baik kesehatan tubuh dan persiapan air minum dan makanan. Tapi jika tidak mau ribet membawa perbekalan, di dalam hutan pun banyak pedagang di beberapa titik hutan. Mulai dari nasi, mie rebus, jagung bakar dan makanan ringan lainnya.
Bagi pecinta hiking, ini salah satu tempat yang harus disusuri, karena tidak hanya hutan belantara, Tahura Djuanda memiliki beberapa situs peninggalan zaman penjajahan. Yakni Gua Jepang dan Belanda. Selain itu adanya penangkaran kelinci, curug, dan beberapa hewan lindung terdapat di sana.
Untuk diketahui, harga tiket masuk Tahura Djuanda ditarif Rp 12000 per orang. Jam kerja setiap hari dari pukul 08.00 - 18.00 WIB. Namun pukul 17.30 WIB pengunjung diimbau untuk segera keluar dari hutan, karena keadaan hutan sudah terlalu gelap
(ona/JPC)
0 Response to "Taman Hutan Raya Diserbu Wisatawan Luar Kota"
Posting Komentar