Berdasarkan informasi yang didapatkan JawaPos.com, Ngadimin tenggelam sehari sebelum ditemukan tewas, yakni pada Rabu (14/3).
Kronologinya, pada Rabu (14/3), ketika Kasian, 56 dan Buadi, 27, karyawan proyek Jasa Tirta, tengah melakukan pengerukan tanah di sungai Brantas, tiba-tiba keduanya melihat korban, Ngadimin, jatuh ke sungai.
Korban berusaha untuk menepi namun yang bersangkutan diketahui tidak bisa berenang. Kejadian ini membuat dua orang saksi tersebut berusaha untuk menolong korban.
Menggunakan perahu kayu, keduanya menuju lokasi korban tenggelam. Sayang, aksi mereka ini tidak mampu menyelamatkan korban. Korban justru hanyut terbawa arus sungai.
Upaya pencarian pun dilakukan, namun hasilnya nihil, korban tetap tidak bisa ditemukan. "Korban baru bisa ditemukan Kamis (15/3) siang dalam kondisi tak bernyawa," kata Kapolsek Pagelaran, AKP Sumaryono, di lokasi kejadian.
Sumaryono menjelaskan, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda kekerasan. Kematian diduga murni karena tenggelam. Atas kejadian ini, keluarga tidak menginginkan adanya otopsi. Keinginan ini diperkuat dengan membuat surat pernyataan.
Berdasarkan keterangan keluarga, lanjut dia, sebelum ditemukan tewas, Ngadimin menderita stres. Dia sudah meninggalkan rumah sejak tiga hari. "Informasi keluarganya, katanya stres. Tidak pulang tiga hari," tegasnya.
(tik/JPC)
0 Response to "Hilang Tiga Hari, Ngadimin Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai "
Posting Komentar