
Sebelumnya, bantuan seragam dari Gubernur Jatim, yakni dua stel baju putih-abu abu dan pramuka yang diberikan kepada murid baru khususnya sekolah negeri pada tahun ajaran kemarin, sudah tidak berlaku untuk tahun ajaran baru yang akan datang.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jatim Saiful Rahman mengatakan, untuk tahun ajaran 2018/2019 bantuan berupa seragam sekolah dari Gubernur Jatim sudah hangus. Bantuan tersebut dialihkan untuk membantu Guru Tidak Tetap (GTT) maupun Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang telah mengabdi di SMA seserajat.
"Sudah tidak ada bantuan seragam untuk murid baru dari Propinsi Jatim, pihak Disdik Provinsi Jatim juga tidak akan mengadakan serangan sekolah. Karena, pihak Disdik Provinsi Jatim tidak ingin terlibat dalam politik praktis, soalnya Provinsi Jatim tahun 2018 akan melangsungkan Pemilihan Gubernur," jelas Saiful, Kamis (8/3).
Saiful menambahkan, pihak Disdik Provinsi Jatim mempunyai anggaran Rp 1,3 triliun yang digunakan untuk membantu kesejahteraan GTT dan PTT yang mengabdi di SMA sederajat yang belum mendapatkan sertifikasi.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Boureno, Kabupaten Bojonegoro, Muhammad Yunus menjelaskan, akan mengikuti petunjuk tentang pengadaan seragam sekolah dari Disdik Provinsi Jatim.
"Sangat disayangkan, sebenarnya bisa saja Disdik Provinsi menganggarkan, mungkin ini meminimalisir terjadinya politik praktis. Kita menunggu kebijakan Disdik Provinsi selanjutnya," pungkas Yunus.
(yud/JPC)
0 Response to "Hindari Politik Praktis, Bantuan Seragam Ajaran Baru Dihapus"
Posting Komentar