
Sister City merupakan konsep penggandengan dua kota yang berbeda lokasi dan administrasi politik dengan tujuan menjalin hubungan budaya dan kontak sosial antarpenduduk.
Usai penandatanganan, Risma menyampaikan bahwa secara garis besar kerjasama sister city kedua kota ini meliputi pengembangan ekonomi kreatif, manajemen pelabuhan, pengembangan Smart City, dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Namun begitu, nantinya kerjasama ini sangat luas dan sangat banyak yang bisa dikembangkan antara kedua kota ini. "Jadi, banyak sekali yang kita kerjasamakan. Khususnya nanti untuk anak-anak disabilitas, ada juga program kerjasama startup, kebetulan mereka juga ada program ingin menjadi Kota Surabaya sebagai kota kreatif juga smart city. Ada pula kerjasama tentang sepak bola, perumahan dan bidang lainnya," papar Risma.
Risma menambahkan, sejak awal dirinya memang membangun Kota Pahlawan secara multitasking. Dia juga berencana mengirimkan anak-anak Surabaya yang memiliki talenta mengocek si kulit bundar untuk berlatih di Liverpool.
Sekedar diketahui, Liverpool punya dua kesebelasan yang berkompetisi di kasta teratas Liga Inggris, yakni Liverpool FC dan Everton.
Tujuan pengiriman itu, supaya mereka bisa mewujudkan mimpinya menjadi pemain internasional. "Ini untuk jangka panjang. Saya ingin anak-anak mewujudkan mimpinya menjadi pemain internasional. Saya ingin menunjukkan bahwa mereka pun bisa asal mereka mau dan giat berlatih," imbuh Risma.
Di sisi yang lain, Risma juga memikirkan anak-anak yang kurang beruntung. Seperti anak-anak disabilitas yang juga ingin bermain sepak bola. Makanya, melalui kerjasama ini, dia ingin anak-anak disabilitas juga punya kesempatan yang sama. Ikut merasakan bermain bola.
"Nah, di Liverpool sana sekolahnya sangat maju. Saya sudah pernah dapat kiriman bola untuk anak-anak buta. Bola itu berbunyi dan pegangannya ada seperti lubang-lubang. Bola itu sudah saya kirim ke sekolah tuna netra di Tegalsari," ungkap perempuan asal Kediri tersebut.
Selain itu, juga ada kerjasama untuk mengantisipasi banyaknya anak yang lahir autis. Nantinya, akan ada tim kesehatan dari Pemkot Surabaya dan Universitas Airlangga yang belajar tentang penanganan anak autis di Liverpool. Sebab, di sana terdapat rumah sakit yang bisa meminimalisir kelahiran anak autis. Risma ingin anak berkebutuhan khusus di Surabaya bisa ditekan jumlahnya.
Untuk menjamin kelancaran kerja sama, Pemkot Surabaya dan Liverpool sudah sepakat untuk membentuk tim khusus yang akan menindaklanjuti semua yang sudah disepakati. "Tim khusus ini akan dibentuk oleh Wali Kota Liverpool, dan leadernya Wakil Wali Kota Liverpool Garry, sedangkan dari Kota Surabaya perwakilannya nanti Pak Sekda," terang Risma.
Di tempat yang sama, Wali Kota Liverpool Joe Anderson menjelaskan bahwa kerjasama ini berawal dari kunjungan Wali Kota Risma ke Liverpool beberapa tahun silam. Dari kunjungan itu, ternyata antara Kota Surabaya dan Liverpool banyak hal yang bisa dikembangkan bersama-sama. Sebab kedua kota punya kemiripan karakteristik.
"Selama ini, kami juga mencari sister city, dan Surabaya punya banyak kesamaan. Disamping itu, sosok Wali Kota Risma juga menjadi daya tarik," ujar dia.
Joe mengaku sangat senang sekali, bisa menjadi bagian dari kesuksesan peluncuran kerjasama Sister City antara Surabaya dan Liverpool. Bahkan, pihaknya mengaku ada kepuasan tersendiri bagi Kota Liverpool dan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, karena bisa menyaksikan kedua belah pihak menjalin kerjasama.
"Hubungan ini akan menciptakan kemitraan yang solid dan signifikan antara kedua kota pelabuhan," kata pria berusia 60 tahun tersebut.
Dalam penandatanganan MoU tersebut, turut hadir Wakil Wali Kota Liverpool Gary Millar, Head of Marketing and Communications Pippa Lea, Football Technical Director of the International Desk Shaun Garnett, International Manager International Bussines Festival Chris Koral, Duta Besar Inggris Moazzam Malik beserta rombongan dari Liverpool.
Sedangkan perwakilan lokal yang datang antara lain Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan, Asisten Pemerintahan Yayuk Eko Agustin Wahyuni, Asisten Perekonomian dan Pembangunan M. Taswin, dan Asisten Administrasi Umum Hidayat Syah, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah Pemkot Surabaya.
(did/JPC)
0 Response to "Kembangkan Sister City, Surabaya Gandeng Liverpool"
Posting Komentar