
Perayaan Hari Wanita Internasional berawal dari kondisi pekerja perempuan di New York yang tidak mendapatkan perlindungan dengan baik. Khofifah menegaskan, kesejahteraan terhadap perempuan harus mendapat perhatian khusus.
"Hari ini kami masih harus bekerja keras untuk menyempurnakan perlindungan tenaga kerja perempuan. Baik upahnya, kesejahteraannya, hak kesehatan reproduksinya dan lainnya," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (8/3).
Khofifah saat mengunjungi beberapa sentra usaha kecil yang dijalankan perempuan di Jatim. (Dok. Timses Khofifah-Emil)
Kaum Hawa dinilai sosok yang menerima dampak besar terhadap ketimpangan dan kemiskinan suatu daerah. Termasuk di Jatim. Kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah. Terutama kemiskinan di pedesaan Jatim. Pengangguran terbuka di seluruh Jatim sebesar 4 persen.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2017, jumlah penduduk miskin di Jatim masih mencapai 4.405 ribu jiwa atau di kisaran 11,20 persen jumlah penduduk.
Kemudian tingkat ketimpangan per September 2017 tercatat sebesar 0,415. Angka ini meningkat sebesar 0,019 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,396.
Ketimpangan perkotaan pada September 2017 tercatat sebesar 0,442. Angka itu naik dibandingkan Gini Ratio Maret 2017 sebesar 0,418. Sedangkan Gini Ratio di daerah pedesaan pada September 2017 tercatat sebesar 0,317. Turun dibandingkan Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,326.
Demi melindungi kaum Hawa dari dampak besarnya ketimpangan, pasangan Khofifah-Emil menyiapkan program khusus pro-perempuan. Khofifah berkomitmen menurunkan angka kematian ibu dan bayi, penguatan keterampilan bagi perempuan, hingga ekonomi dan bantuan modal usaha perempuan.
"Bagi Indonesia dan khususnya Jatim, kami maksimalkan perlindungan perempuan agar terhindar dari kekerasan. Terutama kekerasan seksual. Kami tingkatkan perlindungan kesehatan reproduksinya dan pemenuhan hak dasarnya. Baik pendidikan, kesehatan maupun pendapatan," tegas Menteri Sosial periode 2014-2018 itu.
Menurut Khofifah, perempuan memiliki peran penting untuk menjaga keberlangsungan sebuah lingkungan. Termasuk menjaga pesatuan berbangsa dan bernegara.
"Pengalaman ini yang menjadikan saya sangat sensitif gender. Bagi saya, perempuan adalah ibu bangsa. Sehingga selayaknya kalangan perempuan masuk dan berperan di semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara," tukas Khofifah.
Keresahan tersebut menggugah Khofifah-Emil menyiapkan program khusus untuk memberi perlindungan terhadap kalangan perempuan. Komitmen itu termaktub dalam 9 program unggulan Khofifah-Emil bernama Nawa Bhakti Satya, Jatim Sejahtera dan Jatim Berdaya.
Dalam Bhakti ke-1 Jatim Sejahtera, Khofifah-Emil berkomitmen mengentaskan kemiskinan dengan PKH Plus untuk penduduk miskin, disabilitas, lansia terlantar, perempuan kepala keluarga rentan di 38 kabupaten/kota melalui subsidi provinsi. Sementara dalam Jatim berdaya, Khofifah menggagas agar perempuan bisa berdaya melalui koperasi.
(arm/JPC)
0 Response to "Khofifah Ajak Perempuan Berperan di Semua Lini Kehidupan"
Posting Komentar